BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Setelah kemarin perwakilan Guru Honorer Kabupaten Bener Meriah temui Hendra Budian, SH (Wakli Ketua DPR Aceh) kali ini perwakilan Guru Honorer Kabupaten Aceh Tengah yang tergabung dalam Guru Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori 35 Tahun Ke atas (GTKHNK35+).
Pertemuan berlangsung diruang Wakil Ketua DPR Aceh tersebut berjalan dengan penuh kekerabatan, pertemuan berlangsung selama dua jam, perwakilan GTKHNK35+ menyampaikan beragam persoalan yang dialami oleh Tenaga Honorer di Kab. Aceh Tengah, kejadian yang mereka alami tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh Guru Honorer di Kabupaten Bener Meriah.
Hendra Budian akan menginisiasi pembentukan Task Force untuk mengumpulkan data dan untuk melakukan advokasi sampai ke Pemerintah Pusat.
“Untuk menindaklanjuti persoalan ini, kita akan mengusulkan kepada pemerintah agar dibentuknya Task force (satuan tugas) yang melibatkan unsur-unsur terkait, seperti Dinas Pendidikan Provinsi Aceh selaku leading sektor, DPR Aceh, dan kawan-kawan tenaga honorer. Nantinya satuan tugas ini kita harapkan bisa mengumpulkan data maupun bahan-bahan yang diperlukan untuk kerja-kerja advokasi memperjuangkan kawan-kawan tenaga honorer,” katanya.
Hendra Budian juga menyampaikan perlu adanya sinkronisasi data terkait tenaga honorer di Provinsi Aceh. “Kita juga harus menghitung rasio antara tenaga honorer yang ada di Provinsi Aceh dengan kemampuan Anggaran kita. Hal ini diperlukan untuk memastikan kemampuan anggaran Aceh untuk mengakomodir harapan kawan-kawan tenaga honorer,” tambah Hendra Budian.
Ketua GTKHNK35+ Kab. Aceh Tengah, Armansyah, menyampaikan apresiasi atas sambutan Wakil Ketua DPR Aceh kepada kawan-kawan tenaga honorer, “Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan oleh Bapak Hendra Budian, mau mendengar keluhan kawan-kawan tenaga honorer, selanjutnya kami mengharap agar Pemerintah bisa sama-sama mencarikan solusi atas persoalan ini,” tutupnya.
[Dan]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :
