TAKENGON-LintasGAYO.co : Kegiatan rapat koordinasi pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara yang digelar di Medan, Ahad 1 Oktober 2020 menuai kritikan.
Waladan Yoga seorang Pemuda ALA menjelaskan pola perjuangan pembentukan Provinsi ALA terus mengulangi kesalahan yang sama dan terkesan berada dalam barisan pengecut dalam memperjuangkan Provinsi ALA ini.
“Saya pribadi sangat menyayangkan pertemuan harus digelar di Medan dan polanya sudah hampir bisa saya tebak dengan mengulangi kesalahan yang sama, ini tidak baik untuk memperjuangkan sebuah provinsi ALA. Kesannya kemudian kita berada dalam barisan pengecut,” terang Waladan Yoga.
“Bahwa kemudian kita sangat bersepakat untuk memperjuangkan Provinsi ini terwujud, tapi jangan membangun gerakan dengan gerakan ekslusif,” tambahnya.
Menurutnya, jika pola perjuangan seperti ini terus-terusan terulang, maka tidak akan dapat mengimbangi gerakan politik yang dilakukan oleh Pemerintahan Aceh, disatu sisi gerakan harus dilakukan semassif mungkin tapi disisi lain pola gerakan terus melakukan kesalahan yang sama.
“Maka sebaiknya, pergerakan pembentukan provinsi ini harus disusun ulang, melibatkan banyak stakeholder dan merumuskan jalannya. Sebaiknya acara acara seperti bagusnya digelar di Banda Aceh misalnya,” ujar Waladan.
Disampaikan, kalau terus terusan setiap kegiatan ALA digelar di Kota Medan, nanti kesannya minta mekar dari Sumut dan kesannya sangat tidak baik sekali dan kita juga sayangkan konsolidasi yang digelar hari ini tidak sempurna.
“Tapi patut kita apresiasi langkah langkah awal ini, untuk kedepan perlua evaluasi menyeluruh, seperti harus ada penyegaran KP3 ALA dibeberapa Kabupaten/Kota agar pola perjuangan ini berjalan selaras,” tandas Waladan.
[Darmawan]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :