REDELONG-LintasGAYO.co : Direktur RSUD Muyang Kute, Bener Meriah, dr. Sri Tabahhati, Sp.AN mengatakan pasien terkonfirmasi Covid-19 lewat hasil SWAB yang dibawa dengan ambulance menuju Banda Aceh, dibawa kabur oleh pihak keluarga.
“Pagi tadi, saya dapat kabar dari supir ambulance bahwa terjadi kecelakaan tunggal di kawasan Padang Tiji, Kabupaten Pidie,” kata Sri Tabahhati, Selasa 6 Oktober 2020.
“Supir dan seorang bidan serta pasien Covid-19 dalam ambulance tersebut selamat, hanya mengalami luka lecet,” tambahnya.
Hanya saja katanya lagi, pasien Covid-19 dalam keadaan hamil 9 bulan dibawa kabur oleh pihak keluarga.
“Jadi pihak keluarga pergi beriringan dengan ambulance, begitu terjadi kecelakaan sepertinya keluaga tak sabar menunghmgu, dan membawa kabur pasien,” ungkapnya.
Padahal tambahnya lagi, waktu kejadian terjadi pukul 05.45 Wib, pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan pihak rumah sakit di Sigli.
“Pihak RS Sigli datang 45 menit kemudian, itu kan tidak lama, malah pasiennya dibawa kabur sama keluarga. Sampai sekarang kita kontak-kontak HP nya mati semua (keluarga), kita hubungi juga Reje kampungnya,” kata dr. Sri.
Sampainya lagi, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui dimana keberadaan pasien yang berasal dari Ronga-Ronga, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah itu.
“Kita terus lacak dimana keberadaan pasien,” tegasnya.
Ditanya kenapa harus dirujuk ke Banda Aceh, dr. Sri menjawab lantaran di RSUD Muyang Kute belum tersedia ruangan khusus persalinan pasien Covid-19.
“Jadi, pasien Covid-19 yang akan melahirkan harus dilakukan penangana persalinan khusus dilakukan dengan SC, kita tidak punya ruangan khususnya,” demikian dr. Sri Tabahhati.
[Darmawan]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :