Takengon-LintasGAYO.co : Aktivis muda yang tergabung dalam gerakan Mahasiswa ALA wilayah Tengah Agus Muliara angkat bicara terkait statmen aktivis Pusda, yang mengatakan pemekaran ALA hanya akan memicu konflik dan bukan solusi untuk pemekaran Aceh.
Menurut Agus, pernyataan ketua Pusda adalah pernyataan orang yang masih kurang dewasa dan tidak memahami urgensi dari birokrasi administrasi. Bahwa, tidak ada kaitannya antara pemekaran dan konflik, dalam hukum tata negara upaya pemekaran bukanlah makar.
“Jikalau ada celotehan dan pemikiran sedemikian yang terniang di benak seseorang maka orang itu masih belum matang dan kurang dewasa dalam memahami kehidupan bertata negara,” pungkas Agus selaku mahasiswa Hukum Tata Negara IAIN Takengon. Jum’at, 2 Oktober 2020.
Banyak soal yang mengakibatkan keinginan dan mimpi masyarakat Leuser untuk memisahkan diri dari Aceh, bukan karena tidak rukun hidup bersama selama ini melainkan hanya karena ingin mempermudah akses sistem birokrasi pemerintahan yang selama ini letak geografis ibu kota provinsi terlalu jauh jarak tempuh yang harus di arungi.
“Provinsi Aceh terlalu luas, pemekaran ini mutlak diperlukan untuk memangkas rentang kendali pemerintahan,” kata Agus.
Lanjut Agus, dengan di mekarkannya ALA dari Aceh nantinya dapat meningkatkan SDM wilayah tengah dengan didirikanya infrastruktur pendidikan lebih memadai, jadi sangatlah di sayangkan dengan pemikiran-pemikiran yang menganggap pemekaran ini akan menjadi pemicu konflik, karena sudah jelas kita hanya meminta untuk memandirikan diri bukan untuk saling membenci.
Menurut mahasiswa ketata negaraan ini, dengan adanya pemekaran ini nantinya secara otomatis aspek ketenagakerjaan di provinsi baru juga semakin meningkat dengan hadirnya lowongan-lowongan pekerjaan lebih banyak lagi, jelas disini nantinya SDM dan juga SDA akan dimanfaat dengan harapan yang kita idamkan selama ini.
“salah satu penyebab terhambatnya perkembangan suatu daerah dan negara itu di karenakan terlalu luasnya suatu wilayah yang di pimpin, jadi kita selaku intelektual muda kiranya dapat lebih mempertajam analisis kita, karena kita adalah merupakan harapan baru bagi bangsa yang akan kita genggam kedepannya,” tutupnya.
[Fer/DM]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :