TAKENGON-LintasGAYO.co : Paska banjir bandang yang terjadi di Paya Tumpi dan sekitarnya, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah beberapa waktu lalu, empat Kampung di kawasan itu berkumpul mencari solusi.
Solusi yang di dapat dari perkumpulan yang dikemas dalam Fokus Grup Discussion (FGD) itu disepakati, untuk mereboisasi dan merestorasi Burni Pepanyi dan Gunung Ujen, yang dinilai kini telah rusak dan menyebabkan bencana dahsyat terjadi beberapa bulan terakhir.
Reje Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra, S.Pd, Kamis 2 September 2020 mengatakan, kini empat Kampung yang bertetangga, yaitu Bukit Sama, Paya Tumpi Baru, Paya Tumpi dan Paya Tumpi Satu, masuk ke dalam zona rawan bencana.
“Kita tidak boleh terpaku dengan status tersebut, makanya perlu solusi konkrit mengatasinya,” kata Idrus yang juga inisiator dari FGD tersebut.
Menurut Idrus, restorasi Burni Pepanyi dan Gunung Ujen menjadi hal yang kini amat mendesak dilakukan menyusul rusaknya tutupan hutan di kawasan tersebut.
“Untuk itu lewat FGD ini disepakati dibentuknya Forum Penyelamatan Burni Pepanyi Gunung Ujen yang diisi oleh Reje empat empat Kampung yakni Bukit Sama, Paya Tumpi Baru, Paya Tumpi, Paya Tumpi Satu,” terang Idrus.
Bukan hanya itu, disetiap kampung kata Idrus juga dibentuk Forus Pengurangan Resiko Bencana yang tugasnya bukan hanya menghadapi bencana alam, namun juga musibah-musibah yang berkaitan dengan bencana.
“Semoga ini menjadi solusi konkrit dalam mengatasi bencana alam di daerah ini,” demikian Idrus.
Pantauan LintasGAYO.co, FGD itu diisi juga oleh pemateri dari Forum Pengurangan Resiko Bencana Aceh, Riski Wan Okta Bina dan Ketua Forum Krueng DAS Peusangan, Suhaimi Hamid.
[Darmawan]
Saksikan keterangan dari Reje Paya Tumpi Baru, untuk bangkit setelah bencana banjir bandang melanda, jangan lupa like and subscribe :