TAKENGON-LintasGAYO.co : Keluarga dari seorang warga Kelupak Mata, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah berinisial R 51 tahun yang dinyatakan meninggal lewat komplikasi penyakit dan positif Covid-19 mengaku kecewa dengan tim pemulasaraan jenazah yang sepertinya mengabaikan aturan.
Salah seorang keluarga, Arfiansyah kepada LintasGAYO.co mengatakan, usai melakukan pemakaman seshai dengan protokol kesehatan, tim pemulasaran jenazah dari Gugus Tugas Covid-19 Aceh Tengah, malah meninggalkan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) di sekitar pemakaman.
“Ini ada yang aneh, harusnya tim pemulasaran jenazah itu sudah paham kalau yang dimakamkan itu pasien yang katanya sudah positif Covid-19, tapi kenapa ada APD yang tinggal dan tercecer di seputar makam,” tegas Arfiansyah, Jum’at malam 14 Agustus 2020.

Menurut Arfiansyah, siang tadi pihak keluarga melakukan ziarah ke makam, dan kaget menemukan beberapa handscoop (sarung tangan) dan faceshield yang terbuang begitu saja.
“Masyarakat yang tidak paham, ada yang sudah memegang benda itu dan mereka bakar. Jika benar family kami ini terpapar Covid-19, maka sangat berbahaya meninggalkan APD begitu saja di seputar makam,” kata Arfiansyah.
“Terlebih benda itu sudah di pegang oleh beberapa warga, bisa saja mereka tertular Covid juga. Ini bagaimana sebenarnya,” tanya Arfiansyah.
Menurutnya, tim pemulasaran jenazah telah melakukan kesalahan fatal jika benar familynya tersebut terpapar Covid-19. “Ini sungguh tidak elok, bagi edukasi kepada warga. Malah tim itu sendiri yang melanggarnya. Bahkan ada perlatan dari tim pemulasaran yang masih tergantung di rumah warga,” tutup Arfiansyah.
[Darmawan]