REDELONG-LintasGAYO.co : Bupati Bener Meriah, Abuya Tgk. H. Sarkawi didampingi Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs. Wahyu Widada, M.Phil dan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Hasanuddin melaunching kampung tangguh dan ketahanan pangan di Kabupaten tersebut, Kamis 9 Juli 2020 di Kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih.
Dalam kesempatan itu, Abuya Sarkawi mengatakan, Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang terdampak Covid-19, baik secara kesehatan dan perekonomian.
“Kita sadar Covid ini merupakan wabah yang telah memberi dampak negatif bagi kehidupan kita. Wabah ini telah merusak tatanan ekonomi dan meruah pola kehidupan,” kata Abuya.
Walau begitu kata Abuya, tak menyurutkan semangat hidup, karena semua berkeyakinan setiap persoalan merupakan tantangan, yang pada akhirnya akan ada solusinya. “Tapi dengan satu catatan, kita harus sama-sama menyelesaiakannya,” ujarnya.
Ditambahkan, di awal Pandemi ini, Bener Meriah mengalami pukulan ekonomi yang berarti. Keran ekspor kopi yang menjadi andalan masyarakat terganggu. “Lalu kita diskusikan solusinya, untuk membuat sebuah upaya penguatan ketahanan pangan sambil melakukan physical distancing,” kata Abuya.
“Ini inovasi besar, warga Bener Meriah tidak terisolasi di rumah, tapi diajak berkegiatan produktif dengan berkebun sekaligus menerapkan physical distancing sebagai cara mencegah penularan virus corona,” tambah Abuya.
Menurut Abuya, program ketahanan pangan dan physical distancing dilakukan secara bersamaan. Mengenai program ketahanan pangan, Abuya mengatakan seluruh masyarakat diberikan bantuan senilai Rp. 500.000 ribu rupiah dala bentuk benih, baik padi, jagung, kacang-kacangan, kentang, ayam, bebek dan lainnya.
“Semuanya ada 11 jenis, dan program ini Alhamdulillah sudah berjalan,” kata Abuya Sarkawi.
“Tujuannya, agar masyarakat tidak melakukan kerumunan dan melakukan kegiatan yang produkstif. Meski program ini sedikit sulit dilaksanakan lantaran ada pemahaman yang berbeda di tengah masyarakat yang ingin instan,” tambahnya.
Jelasnya lagi, jika dikaji ulang dengan beberapa jenis bantuan pemerintah yang sifatnya konsumtif seperti PKH, BPNNT, BST, Bantuan Baitul Mal, CBP dan batuan sembako, akan sangat berbeda dengan bantuan yang bersifat produktif.
“Meski bantuan produktif yang diberikan itu sudah berjalan, kami sadar bahwa itu tidaklah cukup. Namun, cukup untuk menjadi stimulus dari Pemerintag bagi masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan sendiri,” ujarnya.
“Kami berharap, dengan bantuan ini, masyarakat busa mengelolanya dengan baik. Dengan tanah yang subur, kita patut bersyukur dengan apa yang diberikan Allah SWT,” demikian Abuya Sarkawi menimpali.
[Darmawan]