Oleh : Fauzan Azima*
“Dawat item..dawat item..ini Burak”
“Mayo…mayo…Tengku Buraq”
“Ara paket lime sara ku kawasan dawat item. Tolong siepen tulu perau orom Aceh Tengahe”
“Terime…terime Tengku Burak”
“Boh keta…Assalamualaikum…Merdeka!”
“Wa’alaikum salam…Merdeka!”
Demikian dialog khas Radio Induk Buraq Antara dengan anak radio lainnya. Radio induk sangat sibuk. Bukan saja mengurus pergerakan pasukan, tetapi juga memastikan atau mengkonfirmasi setiap amanah sudah dilaksanakan atau belum.
“Tengku Pucuk…Tengku Pucuk…Ini Buraq”
“Mayo…mayo…Tengku Buraq”
“Amanah jema mujangut kiriman oros ku kawasan Vietnam lewat kawasan Rela”
“Terime…terime…Tengku Buraq…sekalian ke orom Fatimah Artis?”
“Lagu mudeso…gere jelas, setelen gumisea mulo…Tengku Pucuk…ganti”
“Tengah museronok ini Tengku Buraq…kawasan tengah lapan tujuh”
“Engon sareh, panang nyata…gerak kacang ijo dan kuning…orepen senter…Assalamualaikum…merdeka!”
“Wa’alaikum salam…merdeka!”
Tugas anak radio di Wilayah Linge adalah sebagai pateng atau pasukan yang berada pada garis damarkasi tanpa senjata, juga sebagai intelijen, pembawa dan peledak bom serta penunjuk jalan pergerakan pasukan atau pengantar tamu dari daerah atau wilayah lain.
Apabila memasuki kawasan yang ada pasukannya, maka harus melewati anak radio. Setiap tamu yang akan bertemu dengan pimpinan GAM Wilayah Linge akan discrening oleh anak radio. Setelah dinyatakan bahwa tamu itu benar yang dimaksud oleh pimpinan, maka mereka mengaturnya untuk bertemu pimpinan.
“Tengku Buraq…Tengku Burak…ini gajah ngamuk, ganti”
“Mayo…mayo…gajah ngamuk”
“Pang Lane ari D due Birah Panyang…mah olong belo male ku umah kul, ganti”
“Terime…terime”
“Berizin Tengku Buraq…Assalamualaikum…Merdeka!”
“Wa’alaikum salam…merdeka!”
Siang dan malam, cuaca baik dan buruk, anak radio selalu siaga memberikan informasi kepada pasukan di manapun berada di dalam Wilayah Linge tentang aman atau tidaknya kawasan itu. Pada pagi dan sore hari masing-masing kawasan dicek tentang situasinya.
Sebelum masuk pasukan yang memegang senjata dan tinggal di markas, biasa mereka diuji coba sebagai pating anak radio. Jika mereka sabar dan bekerja dengan benar, baru mereka diterima sebagai pasukan.
Orang yang sudah menjalani kesehariannya sebagai anak radio sudah teruji kebernian dan kesetiaannya kepada perjuangan. Terbangunlah kepercayaan untuk memegang amanah sebagai pasukan yang lengkap baret.
Pasukan GAM Wilayah Linge yang berjuang sampai ke batas adalah alumni-alumni anak radio yang sudah teruji dan dinyatakan lulus untuk melaksanakan amanah perjuangan sebagai teks bai’at yang mereka bacakan setelah berwudhu’ dan memegang Kitab Suci Al-Qur’an.
(Mendale, Rabu, 10 Juni 2020)