REDELONG-LintasGAYO.co : Warga Bener Meriah yang juga santri dari Al-Fatah Temboro Magetan, Jawa Timur, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil SWAB/PCR, ternyata pernah menjadi imam shalat tarawih di awal-awal Ramadhan tahun ini.
Salah satu warga tempatnya tinggal di Kecamatan Permata yang berhasil dikonfirmasi, LintasGAYO.co, mengatakan bahwa selain pernah menjadi imam tarawih, dia juga kerap berbaur dengan warga.
“Kami juga tidak mau ambil resiko, ngapain harus kami sembunyikan, hari pertama terawih saya ada shalat dan beliau yang jadi imamnya. Kemudian pada shalat terawih selanjutnya saya tidak lagi ikut, karena posisi di kampung tidak ada imam shalat terawih, dugaan saya beliau tetap yang menjadi imamnya,” kata warga yang enggan disebut namanya.
Menurutnya, warga berinisia BN tersebut pulang kampung sejak 16 hari yang lalu dari Jawa Timur. Dimana diketahui, klaster pesantren Temboro, menjadi salah satu penyebaran baru dengan orang tanpa gejala Covid-19.
“Santri tersebut pulang kampung sekitar 16 hari yang lalu, terhitung sejak hasil rapid test keluar pada hari jumat, 16 hari sebelum dibawa ke Banda Aceh, pulang sebelum puasa,” terang warga tersebut.
Kegiatan sehari-harinya juga berbaur dengan masyarakat, berbelanja buka puasa dan mengunjungi kampung tetangga dengan sepeda motor.
“Santri tersebut sudah berbaur dengan masyarakat seperti biasa, tidak ada karantina mandiri, hanya seminggu tidak keluar rumah, setelah itu sudah beraktifitas seperti biasa, sudah naik sepeda motor kesana kemari ke kampunh tetangga, beraktivitas seperti warga biasa, seperti beli jajanan buka puasa,” terangnya lagi.
Menurutnya, ada upaya menyembunyikan informasi yang sebenarnya. “Ada gerak-gerik menyembunyikan informasi yang sebenarnya, ada isu bahwa santri tersebut sudah dalam perjalanan pulang dari Banda Aceh, tau-taunya sudah ada kabar hari ini yang bersangkutan positif,” keluhnya.
Lanjutnya lagi, warga yang positif itu juga pernah menjadi relawan pengumpul sumbangan bagi pembangunan masjid.
“Di Kampung kami juga ada kegiatan penggalangan dana dari pengguna jalan untuk pembanguan masjid, dilakukan secara piket dan bergiliran, santri tersebut juga sudah berbaur bersama aparatur kampung kami,” terangnya.
“Kami mengharapkan, pemerintah segera melakukan screening lebih cepat, jika tidak dikhawatirkan akan ada warga lain yang terinfeksi,” tandasnya.
[Dan/DM]