REDELONG-LintasGAYO.co : Bupati Bener Meriah Tgk, H Sarkawi menyampaikan akan memberikan bantuan ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat Bener Meriah sebesar 500 Ribu/KK. Pernyataan tersebut menuai pro dan kontra dari banyak kalangan apalagi bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD).
Salah seorang Pemuda Bener Meriah, Sadra Munawar menyampaikan bantuan 500 Ribu/KK ini berpotensi menjadi konflik sosial di tengah masyarakat.
“Kami menilai, bantuan ketahanan pangan yang dimaksud Bapak Bupati justru berpotensi mengundang konflik di tengah masyarakat. Sebab, pernyataan Bapak Bupati di beberapa media justru di terjemahkan sebagai uang cash oleh masyarakat,” ungkapnya, Kamis 30 April 2020.
Ia menambahkan, seyogyanya pemerintah segera meluruskan kesalahpahaman ini supaya tidak menjadi konflik di tengah masyarakat.
“Amatan kami, banyak Pemerintahan Kampung yang kini kebingungan, jika ada masyarakat yang menanyakan hal itu. Padahal ini, bantuan ketahanan pangan, pastinya harus ditanam dulu. Ini harus segera diluruskan,” ungkap p3muda asal Samarkilang ini.
Lebih lanjut Sadra menjelaskan regulasi refocussing anggaran pemerintah menggunakan Peraturan Menteri (Permen) sebagai acuan dan aturan-aturan lainnya yang berasal dari pusat.
“Kita memahami bahwa apa yang disampaikan oleh Bupati adalah arahan langsung dari pemerintah pusat, meski demikian penting bagi Pemerintah Bener Meriah menerjemahkan aturan tersebut agar bisa diterima oleh publik,” Kata Sadra
Terakhir sadra berharap pemerintah untuk memperhatikan bagian terpenting dari bantuan ini yaitu pemerintahan desa yang ia nilai kesulitan menterjemahkan apa yang disampaikan oleh pimpinan daerah tersebut.
“Niat baik Bapak Bupati ada baiknya dibarengi dengan sosialisasi yang baik pula ke para masyarakat. Bisa digunakan media sebagai salah satu corong penyampainya, dan terjun langsung ke masyarakat. Supaya informasi tidak simpang siur dan menimbulkan konflik,” katanya.
“Reje sebagai bagian terpenting dari proses ini harus diberikan pemahaman. Bukan malah dilakukan pembiaran,” tutup Sadra.
[Ril/DM]