REDELONG-LintasGAYO.co : Direktur Ramung Institut, Waladan Yoga menanggapi pemberitaan upaya pemakzulan Tgk Baharudin Usman dari posisinya sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bener Meriah.
Waladan kepada media ini, Kamis 6 Februari menjelaskan, upaya-upaya pemakzulan tidak dikalkulasi dan sangat disayangkan.
“Sebagai masyarakat dan pemerhati perpolitikan saya pribadi sangat menyayangkan kondisi ini, siapapun pihak yang coba mencongkel posisi Tgk. Baharudin Usman (Abu Buntul) sebagai ketua PKB Bener Meriah adalah tindakan yang tidak dikalkulasi dengan baik,” kata Waladan Yoga.
Terkait : Abu Buntul : Ada Upaya Memakzulkan Saya dari Ketum PKB Bener Meriah
Kejadian yang terjadi dalam tubuh PKB merupakan dinamika, hampir semua Partai mengalami hal yang sama.
“Dinamika dalam sebuah organisasi politik itu biasa, bahkan ada dinamika yang sangat keras untuk menjalankan organisasi, apalagi organisasi yang memiliki kekuasan di pemerintahan, semua pasti tergiur untuk manjadi nahkodanya, disemua partai juga terjadi hal yang sama,” terang Waladan.
Menurutnya, dibawah kepemimpinan Tgk. Baharudin Usman PKB Bener Meriah mampu menunjukan prestasi terbaik.
“Terlepas dari berbagai sisi negatif yang coba dibangun, setidaknya Tgk. Baharudin Usman terbukti berprestasi dalam mendongkrak kursi PKB di Bener Meriah, dari tidak ada kursi menjadi partai pemenang kedua di Kabupaten Bener Meriah dan mampu mendudukan diri pada level pimpinan DPRK Bener Meriah,” jelas Waladan.
Lebih lanjut Waladan menjelaskan tidak mudah membangun sebuah organisasi partai, dibutuhkan tenaga dan dana untuk terus bisa menggerakkan mesin partai, Tgk. Baharudin Usman mampu dan berprestasi dalam membangunkan suprastruktur politik PKB di Bener Meriah, seluruh sumber daya politik berhasil digerakkan dengan maksimal, sehingga hasil akhirnya juga bisa kita seperti hari ini.
“Partai PKB di Bener Meriah merupakan Partai yang memiliki kader di eksekutif dan legislatif dengan komposisi terbaik,” ungkapnya.
“Tentu tidak mudah mencapai posisi terbaik seperti yang diraih PKB saat ini, Infrastruktur Politik PKB sudah menancap kuat di eksekutif dan legislatif, sehingga sangat disayangkan jika polemik ini terus terjadi dan dibiarkan,” tambah Waladan.
Sejak awal kontestasi politik Pemilu 2019, Tgk. Baharudin Usman dianggap mampu menahan diri untuk tidak ikut serta sebagai peserta Pemilu, Abu Buntul justru memberi peluang bagi bagi kader yang lain untuk menikmati empuknya kursi legislatif.
“Jika Tgk. Baharudin Usman mau, mungkin beliau yang sekarang duduk dikursi legislatif baik DPRA ataupun DPRK, karena secara hitung hitungan lapangan saat itu beliau mempunyai peluang untuk menang, mungkin ini tradisi politik yang baik, ketua Partai tidak harus berkuasa,” kata Waladan.
Sebagai Ketua Partai, Tgk. Baharudin Usman disarankan untuk memberi sanksi yang tegas terhadap upaya pemakzulan dirinya dari ketua PKB Bener Meriah.
“Oknum anggota DPRK yang disebut dan diduga akan coba mencongkel posisi Abu Buntul harus diberi sanksi, saya pribadi menyebut anggota DPRK ini kufur nikmat, lihat saja calon anggota legeslatif dari PKB saat itu punya keistimewaan, karena support luar biasa dari Partainya sendiri baik logistik dan lain lainya, disayangkan sekali jika sudah berhasil duduk sebagai anggota DPRK kemudian bernafsu untuk mendepak ketuanya sendiri, baiknya disanksi dengan keras jika kemudian upaya upaya pemakzulan itu benar,” tutup Waladan.
[SP/DM]