Aktivis Sesalkan Pernyataan Bupati Bener Meriah Terkait Aksi Demo Bela Petani

oleh

Redelong-LintasGAYO.co :  Aksi demo di gedung DPRK Bener Meriah oleh Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah Selasa (28/01/2020) yang meminta dihapuskannya retribusi untuk palawija turut dihadiri oleh sejumlah Aktivis Muda kabupaten Bener Meriah. Diantaranya, Aktivis mahasiswa Bener Meriah Sadra Munawar dan Riga Wantona, Aktivis HMI Suyanto, Aktivis GMNI Mulyadi, Aktivis Pegiat pertanian Mauzan Kuara dan Rahmadianto, Aktivis Gayo Merdeka Muhammaddinsyah dan sejumlah Aktivis lainya.

Dalam aksi pada Selasa (28/01/2020) amatan media ini aktivis muda yang hadir memimpin jalannya aksi dan ngotot menyampaikan tuntutan petani dan pedagang yang hadir pada aksi tersebut.

Sempat terjadi perang argumen panjang antara pihak Pemerintah yang dipimpin oleh Sekda Kabupaten Bener Meriah dan Ketua DPRK dengan masa aksi. Adu mulut akhirnya terhenti sesaat setelah masa aksi menunjukkan bukti dugaan pungutan liar di Retribusi Bener Meriah. Forum sempat terhenti beberapa menit sampai pihak Pemda mencoba bernegosiasi dengan pendemo.

Pasca aksi berlangsung, media ini mencoba menghubungi salah seorang aktivis yang hadir pada saat itu. Aktivis Gayo Merdeka Muhammaddinsyah mengatakan prioritas utama aksi tersebut adalah terwujudnya tuntutan para petani dan pedagang.

“Pada dasarnya, saya bersama rekan-rekan yang hadir pada aksi tersebut tidak ingin menyelesaikan aksi tersebut dengan bernegosiasi. Namun demikian yang menjadi prioritas dari rekan rekan adalah terwujudnya tuntutan Bapak Bapak dan para pedagang sayur yang hadir,” ungkapnya

“Oleh sebab itu, tawaran dari Pemkab yang di wakili oleh Sekda saat itu kita terima sesaat setelah forum aksi menyepakati hal tersebut. Jika ingin tau apa solusi yang di tawarkan Pemda silakan saja tanyakan langsung ke pihak terkait,” katanya

Ia juga mengatakan, akan melakukan konsolidasi lanjutan dengan aktivis lainnya untuk menindak lanjuti bukti dugaan pungli yang mereka tunjukkan saat aksi berlangsung.

“Soal bukti dugaan pungli yang kita tunjukan dalam aksi kemarin, dalam waktu dekat juga akan kita pertimbangkan untuk mengambil langkah hukum,” tambahnya.

Madin sapaan akrab Direktur Cempege Institute (CI) mengatakan pihaknya menyesalkan sikap Bupati Bener Meriah yang memilih dinas luar dari pada menjumpai masa aksi.

“Kita cukup sesalkan sikap Bupati yang memilih pergi ke luar daerah dari pada menjumpai masa aksi,” ungkapnya

Ia juga menyoroti pernyataan Bupati yang dimuat oleh beberapa media online terkait aksi demo APSBM.

“Talk to Much Do Nothing, kalimat ini yang cocok mengambarkan apa yang disampaikan oleh beliau,” ungkap Aktivis Gayo Merdeka ini

“Jika beliau benar benar faham bahwa retribusi ini adalah PAD utama Kabupaten Bener Meriah, pasti beliau akan datang menjumpai masa aksi. Bukan malah pergi dinas luar,” tutupnya.

[SP]

Comments

comments