Lukisan Tolak Tambang Emas Akan di Gotong Berjalan Kaki.

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Lukisan yang akhirnya diberi judul “Emasku di Bunga Kopi” oleh pelukisnya, akan telah berakhir masa tayang ditempat pajangan semula di kawasan Tugu Aman Dimot, Takengon, di gotong berjalan kaki.

Izin yang hanya diberikan Polres Aceh Tengah hingga 1 Oktober 2019, membuat lukisan di atas kanvas berukuran 3×4 meter yang berkisah menolak masuknya perusahaan tambang emas ke Gayo harus di pindahkan.

“Kami rencanakan Lukisan Tolak Tambang Emas, akan di gotong berjalan kaki, bersma teman-teman Forum Gayo Bersatu (FORGAB),” kata Zikra yang merupakan pelukis lukisan itu, Selasa 1 Oktober 2019.

Selama ini keberadaaan karya guratan gelisah Zikra Irantoni ini, sukses menarik perhatian pengguna jalan yang melintas di jalan protokol kota Takengon itu. Aktivis lingkungan dan setiap orang yang bersimpati atas wacananya. Reaksinya beragam, mulai dari bertanya, meminta selfie, memeluk bahkan menangis di hadapan karyanya.

Polemik rencana penambangan emas di Aceh Tengah mendorong Zikra mengungkapkan panggilan jiwa sebagai perupa. Putra Gayo kelahiran 29 Desember 1992 tersebut menuangkan sikap penolakan tambang di tanah kelahirannya di sejak 13-17 September 2019 silam. Alumnus Universitas Negeri Medan (UNIMED) itu berencana memindahkan karyanya ke lokasi yang belum ditentukan pada pukul 17:00 WIB hari ini.

Meski menuai simpati dari berbagai kalangan, saat ini Zikra tengah mengalami kebimbangan karena lukisan sebesar itu tidak muat jika harus disimpan di rumahnya di Kampung Pasar Pagi Lama, Lut Tawar, Aceh Tengah.

Pengagum Basuki Abdullah ini sudah mulai melukis sejak berusia 5 tahun. Melihat bakatnya, keluarga mendukung penuh dengan merestuinya menempuh pendidikan seni rupa di Sumatera Utara sejak 2011 hingga 2017.

Ketika mengungkapkan rencana aksi kepada kedua orangtuanya, sang Ayah berkata, “Kalau memang itu jadi beban di pikiranmu, luapkanlah… karena kau putra daerah!” Sementara sang Mama diam, entah karena khawatir atau setuju.

Saat ditanya, apa bagian paling ganjil dari proses karya kritisnya, ia menjawab, “Aku nggak mandi karena memikirkan konsepnya, Bang…” Terhitung sejak 8-17 September, tanpa sengaja Zikra dan tubuhnya terjauhkan dari guyuran air.

Hingga saat ini, lukisan penolakan tambang emas tersebut masih berada di lokasi semula. Belum diketahui, kapan lukisan tersebut akan dipindahkan.

[Radi/DM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.