Mantan Kepala BPKEL ; Plt Gubernur Sekutu yang Tepat Lanjutkan Moratorium Tambang di Aceh

oleh
(Foto: Sungai Alas Ketambe | IG @alasleuser_antara)

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Mantan Kepala Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) Wilayah Aceh, Fauzan Azima mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang berjuang menolak tambang di Bumi Aceh.

“Dengan menolak tambang, berarti menyelamatkan “pasak bumi” dari labilnya struktur tanah yang juga berarti menunda datangnya kiamat,” kata Fauzan Azima, Selasa 17 September 2019.

Menurut Fauzan, Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, namun menjadi tugas manusia untuk melestarikannya. “Bahkan ketika terjadi bencana maka yang menjadi tersangka utama adalah manusia, sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41,” ungkapnya.

“Kita haqqul yaqin bahwa PLT Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sadar tentang pentingnya melestarikan Bumi Aceh dari rencana tambang emas dengan melobi Pemerintah Pusat untuk menutup permanen PT. EMM, dan upaya yang sama juga akan diperjuangkan terhadap PT. LMR di Kecamatan Linge, Aceh Tengah agar segera angkat kaki dari wilayah “titik nol” Kerajaan Aceh tersebut,” tambahnya.

Fauzan juga berharap, Plt Gubernur Aceh juga lanjutkan moratorium tambang di seluruh Bumi Serambi Mekah ini. “Kita sadar bahwa sekutu yang paling penting dalam “zero tambang” di Aceh adalah pemerintah, namun dari cara-cara aksi penolakan tambang justru menggiring Plt Gubernur untuk berada di pihak Korporat tambang,” katanya.

Ia pun sepakat, tambang legal maupun illegal tidak ada di bumi Aceh, karenanya seluruh elemen masyarakat yang menolak tambang tidak memiliki agenda “doble standar.”

“Para demonstran dari elemen masyarakat harus mengklarifikasi juga ada keterlibatan para penambang illegal yang masih berkeliaran di tengah hutan belantara Aceh? Juga sejalan dengan itu perlu penjelasan adakah ini masuk dalam skenario keinginan segelintir kelompok tertentu yang berambisi kuat menjadi Wakil Gubernur Aceh? Artinya perlu kemurnian perjuangan dalam penolakan terhadap tambang,” ungkapnya.

Fauzan meminta, pihak kepolisian untuk segera melakukan penertiban terhadap tambang-tambang illegal dan kepada elemen masyarakat untuk mendukungnya agar bumi kita benar-benar bersih dari tambang. “Lebih dari itu kepada penadah dari hasil tambang illegal juga harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Fauzan menyarankan, kalaulah moratorium tambang di Bumi Aceh menjadi tujuan utama elemen masyarakat, maka tidak sepatutnya melakukan tindakan kebencian kepada Plt Gubernur Aceh, dengan melakukan pembakaran poster atau gambar berwajah Plt Gubernur Aceh.

“Seharusnya sikap yang diambil adalah dengan merangkulnya untuk bersama-sama berjuang supaya tidak ada lagi tambang di Aceh,” kata Fauzan.

Mantan Panglima GAM wilayah Linge ini juga mewanti-wanti pihak perusahaan PT. LMR. Ia meminta, PT LMR untuk tidak melakukan tindakan memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Gayo dengan mengadu domba dan memprovokasi agar tidak terjadi korban jiwa di kemudian hari.

“Percayalah bahwa nyawa manusia tidak bisa dibandingkan dengan apapun, termasuk dengan berton-ton emas,” demikian Fauzan Azima.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.