Koperasi Wisata Alam Gayo Latih 30 Orang Jadi Pemandu Arung Jeram Profesional

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co :Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo selaku operator wahana wisata arung jeram di Sungai Peusangan menggelar bimbingan teknis dan sertifikasi kompetensi bagi pemandu (skipper) selama empat hari terhitung mulai 12-15 April 2019 di Takengon.

Ketua Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo, Khalisuddin, Jum’at 12 April 2019 dalam laporannya mengatakan kegiatan ini didanai oleh PLN UPP Kitsum 5 lewat dana bina lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp. 100 Juta.

“Kami sangat berterima kasih kepada pihak PLN yang telah melihat ketulusan adik-adik anggota Koperasi yang setiap minggunya melakukan pembersihan sungai Peusangan dari sampah dan beling,” ujarnya.

Koperasi yang baru berdiri satu tahun ini kata Khalis lagi, memanfaatkan dana tersebut untuk pelatihan dan kompetensi pemandu. Karena pihaknya sadar betul, skill pemandu arung jeram adalah hal yang utama dibandingkan infrastruktur.

“Infrastruktur bisa menyusul. Namun, kompetensi pemandu profesional adalah hal yang utama, agar para wisatawan merasa aman dan nyaman serta tidak lagi ada rasa takut saat mencoba wahana wisata arung jeram di Gayo ini. Ada 30 peserta yang nantinya akan mengikuti kegiatan ini,” tegasnya.

Sementara itu, GM PLN UPP Kitsum 5 yang diwakili salah seorang staffnya dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan satu diantara 5 kagiatan yang dibiayai oleh CSR PLN pada tahun ini.

“Dari kelima itu kami melihat ada potensi besar untuk mengembangkan objek wisata yakni melalui potensi sumber daya alam yang saat ini dikelola oleh Koperasi ini untuk wisata arung jeram. Kebetulan wisata ini dekat dengan proyek PLN di Silihnara. Banyak hal yang perlu dilakukan agar wisata ini tumbuh dan berkembang. Harapannya agar kesadaran masyarakat akan kelestarian sungai lebih meningkat,” katanya.

“Mudah-mudahan apa yang diberikan PLN ini, memiliki dampak positif bagi perkembangan wisata ini. Jika acara ini sukses, ditahun depan PLN akan membantu dari aspek sarana dan prasarana, jika wisata ini benar-benar menjadi pilihan yang menarik untuk dicoba wisatawan domestik dan mancanegara,” tambahnya.

Lain itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Tengah, Jumadil Enka yang membuka kegiatan tersebut menjelaskan lokasi arung jeram di Takengon sangat banyak. Potensi Sungai Peusangan saja kata Jumadil, kurang lebih ada 160 KM.

“Potensi arung jeram disini luar biasa. Apalagi potensi perekonomiannya. Kita berterima kasih kepada Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo yang telah dapat memanfaatkan potensi Krueng Peusangan sebagai salah satu objek wisata, walau sarana belum maksimal, ini akan menjadi catatan bagi kami di pemerintahan,” ujarnya.

Jumadil juga mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membangun sumber daya manusianya terlebih dahulu bukan sarana fisiknya. “Kalau fisiknya saya kira gampang, SDM yang paling penting. Orang bisa menikmati arung jeram, apabila ada pemandunya yang memiliki sertifikat wisata khusus arung jeram,” katanya.

Ditambahkan lagi, potensi Krueng Peusangan yang sangat dekat dengan kota sangat layak dijadikan tempat pelaksanaan PON 2024. Kalau di daerah atau negara lain kata Jumadil,tempatnya sangat jauh dari kota.

“Jadi dari itu kami memohon kepada PB FAJI yang berkesempatan hadir pada hari ini untuk mempertimbangkan lokasi ini sebagai tempat pelaksanaan PON 2024. Ini yang kami harapkan. Ini kembali kepada PB FAJI lagi yang menentukan kelayakannya. Dari sisi akomodasi, hotel dan lainnya saya kira Takengon sudah siap dengan event besar seperti itu,” kata Jumadil Enka.

Bimtek ini akan diisi pemateri dari Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI Pusat) diantaranya Ketua Bidang Pengembangan Wisata PB FAJI, Suripatty Rully Boyke, Ketua Bidang Bina Prestasi PB FAJI, Johanis Lede dan Anggota PB FAJI, Mamat Yuana. Sedangkan sertifikasi kompetensi akan dilalukan oleh Lembaga Sertifikasi Pramuwisata Indonesia.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.