Zikri Pitra, Juru Taktik Kunci Juara Umum ISSI Aceh Tengah di PORA XIII

oleh

Catatan : Zuhra Ruhmi*

Nama Zikri Pitra dikenal luas setelah ia mengikuti ajang bergengsi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat (Jabar) pada Cabang Olahraga (Cabor) Balap Sepeda kelas MTB Down Hill (DH) pada 2016 lalu menggunakan biaya sendiri.

baca : Miris, Atlet Sepeda DH Aceh Tengah Biayai Sendiri ke PON XIX Jabar

Alumni FKIP Olahraga Unsyiah ini, rela merogoh kocek untuk biaya keberangkatannya di PON XIX agar atlet sepeda asal Aceh tetap dapat mengikuti PON di tahun 2020.

Tidak ingin memendam ilmu sendiri, Zikri kemudian melatih atlet Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Aceh Tengah, setelah Ia mengikuti penataran Indonesian Cycling Federasion (ICF) pada September 2017.

Keseriusan alumni SMA 3 Takengon ini membuahkan hasil, anak didiknya berhasil memboyong 7 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu di Pra PORA 2017 dan berhasil meloloskan atletnya di 18 nomor lomba pada Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2018 di Aceh Besar.

Baca : Aceh Tengah Juara Umum di Pra PORA Balap Sepeda

Atlet binaannya kembali mengharumkan nama Aceh Tengah setelah menjadi juara umum sebagai Cabang Olahraga (Cabor) penyumbang medali terbanyak untuk Kabupaten Aceh Tengah pada PORA XIII yang diadakan di Aceh Besar baru-baru ini. ISSI Aceh Tengah memborong 7 medali emas, 7 medali perak dan 2 medali perunggu.

Baca : [PORA XIII] Aceh Tengah Juara Umum Cabor Balap Sepeda

Tidak hanya melatih para atlet untuk hebat di dunia olaharaga tapi tempaan karakter juga dilakukan oleh anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Jalaluddin dan Juriah ini.

Satu ketika, breafing dimulai untuk mempersiapkan strategi permainan. Salah seorang atlet menganjurkan teknik permainan yang kurang fair. Zikri dengan bijak mengatakan dalam pertandingan, kemenangan bukan target utama, tapi kemenangan karena kejujuranlah yang paling utama.

Maka, tidak heran, dengan segudang prestasi dan ketinggian budinya Ia dinobatkan menjadi salah seorang dari 29 pemuda luar biasa di bidang olahraga versi The Leader.

Tak hanya sebagai pelatih, Zikri juga menjadi teman, abang dan pemimpin yang dikagumi dan disegani para atletnya.

Tangis haru atlet sepeda dan Zikri Pitra usai memenangkan balap sepeda kelas MTB XC (Foto : Zuhra Ruhmi)

Di mata para atlet, Bujang  kelahiran 9 Maret 1993 adalah sosok yang sabar, pengertian, bijaksana dan pemberi contoh yang baik bagi mereka.

Terbukti, di hari terakhir Cabor sepeda di babak final kelas BMX putra, dua atletnya yang sangat disegani dan berpeluang mendapat medali emas dan perak. Namun terpaksa di diskualifikasi lantaran grogi dan memulai mendayung sepeda sebelum kata “go” sebagai pertanda start dimulai.

Terpaksa dua atlet andalannya gagal mengikuti perlombaan, meski dengan hati kecewa, lelaki peramah dan murah senyum ini menenangkan para atletnya untuk menerima keputusan panitia.

Menurut Zikri, penerimaan atas kesalahan diperlukan untuk mengajarkan pentingnya mengatur emosi dan kesabaran. “Karena menjadi atlet tidak hanya dibutuhkan kemampuan fisik, tapi juga pengaturan emosi juga akhlak yang baik,” kata Zikri.

Kelihaiannya mengatur strategi permainan juga diacungi jempol oleh Ketua Commosaire Daryadi Satmoko.

Tepat setelah pembagian medali terakhir di Cabor sepeda, Satmoko mengucapkan selamat dan mengapresiasi Zikri.

Commisaire foto bersama atlet sepeda asal Aceh Tengah, usai penutupan balap sepeda PORA XIII di Jantho (Foto: Zuhra Ruhmi)

Untuk meningkatkan kualitas para atlet, Satmoko menganjurkan Zikri untuk mengikutsertakan anak didiknya mengikuti berbagai balap sepeda di kancah nasional.

“Kualitas atlet sudah bagus, namun perlu diikutsertakan di berbagai kejuaraan agar pengalaman para atlet bertambah,” ujar Satmoko.

Satmoko juga menganjurkan Zikri untuk mengikuti penataran Indonesian Cycling Federasion (ICF) tingkat lanjut.

Dengan ditetapkannya ISSI Kabupaten Aceh Tengah sebagai juara umum pada pra PORA dan PORA 2018, semakin membuka peluang Zikri untuk menjadi pelatih provinsi.

“Raihan ini tak terlepas dari bimbingan dan arahan dari pengurus ISSI Aceh Tegah, Pak Khalisuddin, Bang Ikhwan juga para atlet yang luar biasa,” kata Zikri haru.

Sebelum menjadi pelatih, prestasi mantan wakil ketua Forum Pendidikan Mahasiswa Aceh Tengah (FOPMAT) periode 2013-2014 ini diawali saat PORA 2010 dengan meraih beberapa juara, diantaranya juara harapan 2 MTB on the road, juara 2 kelas MTB Downhill, juara 2 kelas BMX, juara 2 kelas group road race 160 Km, juara 2 kelas group road race 120 Km, dan juara 3 kelas MTB Cross Country.

Selanjutnya, di Sabang MTB Championship 2011 meraih juara 3 MTB on the Road, tahun berikutnya di even yang sama meraih juara 3 MTB DH Man Elite.

Tahun 2015, Zikri mewakili Aceh pada pra-PON XIX di Jawa Barat MTB Downhill dan lolos sebagai perwakilan Aceh pada PON XIX tahun 2016.

Terakhir, Ia berhasil menjadi juara 2 Pra-PORA MTB Downhill di Aceh Besar dan pernah menjadi pengawal bupati non aktif Bener Meriah, Ahmadi ketika menyusuri Bur Oregon menggunakan sepeda.

Sadar akan kurangnya apresiasi terhadap atlet berprestasi, dirinya berencana agar anak didiknya tidak hanya cakap dibidang olahraga tapi juga di bidang wirausaha.

Dalam waktu dekat, Barista yang pernah bekerja di Tajuk Coffee Shop Band Aceh dan waiters di Ramrover Coffee Shop Banda Aceh ini berencana membuka Coffee Shop berbasis sepeda di Takengon dan menjadikan Aceh Tengah menjadi salah satu lokasi wisata Alam Cycling Tour.

“Potensi alam di Gayo sangat luar biasa, sangat potensial untuk pengembangan wisata alam sepeda,” kata Zikri.

Namun, Zikri masih merahasiakan pengembangan wisata Alam Cycling Tour yang akan ia kembangkan bersama ISSI Aceh Tengah. Ia meminta do’a kepada seluruh lapisan masyarakat agar cita-citanya bisa terwujud dengan segera.

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.