KaKesmas Dukung BPOM Aceh Segel Usaha Air Minum tak Sehat

oleh

Banda Aceh-LintasGayo: Ketua Komisi Advokasi Kesehatan Masyarakat Aceh (LSM KaKesmas) Mirza Putra, mendukung penuh penarikan air minum yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat seperti air minum merk “Rencong” dan “Jep Ie”. Dari hasil sidak pada 5 Juni lalu, BPOM Aceh memutuskan air minum tersebut tidak layak di konsumsi dikarnakan mereka tidak melakukan produksi di ruangan atau gedung yang bersih. Selain itu kedua perusahaan tersebut juga tidak memiliki laboraturium penguji dan lampu ruangan juga tidak ditutup kasa.

Sidak tersebut guna melindungi konsumen air minum yang sehat, karenanya, Komisi Advokasi Kesehatan Masyarakat Aceh mengapresiasi BPOM Aceh, sebab pengawasan yang dilakukan mereka itu untuk melindungi masyarakat terhadap Air minum yang tidak memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan didalam permenkes tentang standar kualitas air bersih.

“Pengawasan tersebut harus rutin dilakukan BPOM terhadap perusahaan air minum yang ada di Aceh. Apakah air minum yang diproduksikan mereka sudah layak di konsumsikan oleh masyarakat dan memenuhi standar kesehatan atau belum,” ujar Mirza dalam siaran pers yang diterima LintasGayo.co, Minggu, (9/6/2013).

Menurut Mirza, agar air dapat dikategorikan sebagai air minum maka dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan pemerintah berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 416/MENKES/PER/IX/2002, yang merupakan Standar Nasional Indonesia (SNI) air minum.

Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa air bersih belum tentu dapat diminum, karena air bersih belum tentu memenuhi kriteria air minum yang sehat, sedangkan air minum merupakan air yang bersih dan kualitasnya setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan air bersih, air minum harus sesuai dengan parameternya yaitu parameter fisis, kimiawi, biologis maupun radiologis.

Air minum yang tidak sehat mengandung mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut akan menyebabkan berbagai macam penyakit atau disebut infeksi asal-air. Infeksi asal-air sama halnya dengan infeksi asal-makanan, dimana mikroorganisme yang menjadi penyebabnya yang masuk melalui mulut kemudian usus, sehingga dapat menyebabkan usus menjadi infeksi. “Infeksi usus yang disebabkan oleh organisme ini disebut juga infeksi enterik,” beber Mirza. (rilis).

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.