TAKENGON-LintasGAYO.co : Tidak lulusnya 197 orang lulusan PGRA/PIAUD pada seleksi administrasi penerimaan CPNS di Pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah, menimbulkan kekecewaan bagi lulusan PGRA STAIN Gajah Putih Takengon.
Sejumlah lulusan PGRA STAIN Aceh Tengah mempertanyakan tidak diakuinya lulusan Pendidikan Guru Raudhatul Anfhal (PGRA) untuk formasi yang dibuka di Pemkab Aceh Tengah yakni PGTK.
Lulusan PGRA STAIN Gajah Putih, Witari, Hilda dan Mayang, Selasa 23 Oktober 2018 mengatakan, sepengetahuannya jurusan PGRA kini telah berubah menjadi Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini (PIAUD), namun pada saat seleksi administrasi lulusan PGRA/PIAUD dinyatakan tidak lulus.
“Kami mempertanyakan peraturannya, kenapa gelar yang kami sandang tak diberi kesempatan untuk tes CPNS, jangankan untuk lulus menjadi PNS, seleksi saja sudah gagal. Menurut kami, PGTK, PGRA/PIAUD kontennya sama, hanya saja lembaga yang mengeluarkan ijazahnya saja yang beda,” katanya kecewa.
Beberapa waktu lalu katanya lagi, sejumlah lulusan PGRA sempat beraudiensi dengan Bupati Aceh Tengah mempertanyakan persoalan tersebut. “Saat itu sebenarnya Bupati sudah mengkonfirmasi ke BKPSDM, disitu sebenarnya kami sedikit lega mendengar hasilnya, ramai-ramai kawan kami mendaftar ke online dan antri memberikan berkas di Kantor BKPSDM,” terangnya.
“Namun ketidakpastian aturan yang diberikan pinyak penyelenggara CPNS di daerah, membuat kami bingung. Harusnya kalau tidak boleh, ya bilang saya tegas tidak boleh, jangan memberi harapan,” timpalnya.
Tak sampai disitu, sejumlah alumni juga telah beraudiensi dengan jajaran Kemenag, karena secara instansi STAIN Gajah Putih masih berada di nauangan Kementerian Agama. “Disitu kami dengar penjelasan Kemenag sudah berusaha untuk membetikan masukan agar jurusan PGRA dapat diterima menjadi peserta CPNS,” katanya.
“Kalau seperti itu aturannya, kenapa dibuka jurusan PGRA/PIAUD di sini. Setiap tahun ada alumninya. Tapi, saat ikut seleksi CPNS tak memenuhi syarat,” keluhnya.
[Darmawan]
