Basmi Narkoba, H. Amru Harap Pemerintah Pusat Beri Pehatian Khusus ke Gayo Lues

oleh

BLANGKEJEREN-LintasGAYO.co : Acara Penanaman Perdana Komoditi Alternatif dalam Grand Desain Alternative Drvelopment (GDAD) yang dihadiri oleh Kepala BNN RI Komjen Pol Budi Waseso di Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues pada Senin (26/2) pagi berjalan sukses.

Sejumlah pejabat negara turut hadiri dalam acara tersebut diantaranya perwakilan Kementerian Pertanian, Koperasi dan UKM, LHK, perwakilan Bappenas serta dua anggota DPR RI yakni Irmawan dan Nasir Jamil. Turut hadir juga sejumlah pejabat Aceh diantaranya Wakil Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, Kepala BNNP Aceh, sejumlah Bupati serta dari Kepolisian dan TNI, para pejabat dan alim ulama, LSM serta tokoh masyarakat setempat.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hingga siang tersebut dimulai dengan penampilan sejumlah kesenian tradisional mulai dari Tari Bines dan Saman cilik, Tari Saman binaan Dinas Pariwisata Gayo Lues yang menyerukan syair-syair penolakan terhadap narkoba.

 

Suasana gembira saat Kepala BNN RI Budi Waseso mencoba alat tradisional pengiris tembakau di Stand milik BUMK Agusen didampingi Wagub Aceh, Bupati Gayo Lues, staf ahli Kementerian dan pejabat lainnya.(Supri)

Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru dalam kata sambutannya mengucapkan terimakasih kepada para tamu negara yang sudah hadir di daerah berjuluk Negeri Ssribu Bukit tersebut.

“Kami minta maaf pak, jika masih banyak kekurangan yang kami miliki dalam menyambut tamu-tamu negara, mengingat usia kami (Kabupaten Gayo Lues) yang masih sangat muda. Namun saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak panitia beserta dari TNI dan Polisi yang turut terlibat penuh dalam proses penyelenggaraan acara ini,” ucap H. Amru.

H. Amru dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya kepada pemerintah Aceh dan Pusat untuk memberikan perhatian khusus kepada Gayo Lues khususnya dalam rangka membasmi permasalahan penyalahgunaan narkoba serta peningkatan taraf ekonomi masyarakat.

“Sebanyak 900 lebih narapidana di Gayo Lues karena terjerat kasus narkoba. Lain lagi banyaknya jumlah yang berstatus buron. Akhirnya, mereka menelantarkan keluarganya khususnya bagi yang memiliki anak. Akibat tidak ada peran ayah dalam membesarkan anaknya, besar kemungkinan anak tersebut akan mengikuti jejak ayahnya, tentunya hal tersebut menjadi salah satu penyebab Gayo Lues ini menjadi daerah yang semakin miskin,” terang H. Amru.

H. Amru dalam kata sambutanya juga secara lisan meminta kepada Menteri Pertanian dan pihak lainnya untuk memberikan bantuan benih jernang sebagai alternatif bagi maayarakat untuk terus meningkatkan taraf ekonominya mengingat sebagian besar wilayah Gayo Lues adalah kawasan hutan lindung.

“Gayo Lues merupakan daerah di Aceh yang wilayahnya nomor dua terluas di Aceh. Namun sebagian besar masuk sebagai kawasan hutan lindung. Mudah-mudahan dengan tumbuhan jernang bisa meningkatkan perekonomian maayarakat. Meningat harganya yang cukup potensial dan bisa ditanam di kawasan,” ungkap H. Amru.

Setelah kata H. Amru, Anggota DPR RI asal Gayo Lues, Irmawan turut menyampaikan kata sambutan dilanjutkan kata sambutan Wakil Gubernur Aceh, Kepala BNN RI dan Staf Ahli Menteri Pertanian.

Staf Ahli Menteri Pertanian Mukti Sarjono mengaku, di tahun 2018 pihaknya telah menyiapkan sejumalh bantuan untuk Gayo Lues diantaranya bantuan untuk penanaman kopi untuk seluas 600 hektar, 310 hektar untuk padi gogo, 2500 hektar untuk tanaman jagung,  25 hektar untuk pengembangan cabe merah dan 10 hektar untuk bawang putih. Selain itu pihaknya juga akan menyalurkan falisitas pertanian berupa traktor dan puluhan fasilitas lainnya.

Acara dilanjutkan dengan penanaman perdana komoditi alternatif secara simbolis dilanjutkan dengan kunjungan ke sejumlah tempat di Agusen dan makan siang bersama.

[Supri Ariu]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.