Mengenal Kitab Injil

oleh
foto : higherperspective.com

Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*

al-Qur’an membenarkan Injil bukan dalam pengertian Injil Matius, Markus, Lukas dan  Yohanes. Tapi Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as.”

foto : higherperspective.com

PERCAYA kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun iman dan umat Nabi Muhammad beriman kepada al-Qur’an dan kepada kitab-kitab yang pernah diturunkan oleh Allah sebelumnya. Seperti Shuhuf Nabi Ibrahim, Taurat turun kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud serta Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as. “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya…” QS (4: 136).

Dalam tulisan kali ini penulis mencoba mengulas salah satu kitab yang diturunkan Allah  yaitu kitab Injil, karena sebagian orang ketika mendenger kata-kata Injil merupakan hal yang aneh atau telah terdoktrin bahwa Injil identik  dengan umat Kristiani (bukan bagian dari Islam). Nah disinilah penulis ingin  menggaris bawahi bahwa Injil adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa dan wajib kita imani adanya namun belakangan kitab tersebut telah banyak diutak-atik oleh  tangan manusia. Jadi  dengan tulisan  singkat  ini kita bisa  mengetahui Injil versinya umat Kristiani dan Injil versinya Islam yang akan dijelaskan dibawah ini.

Injil dalam bahasa Yunani yaitu euaggelion yang artinya kabar baik/berita gembira,  adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempaat kitab pertama dalam al-kitab perjanjian baru menurut kepercayaan Kristen. Keempat kitab tersebut adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan Injil Yohanes.  Disebut kabar baik karena orang Kristen  percaya bahwa narasi keempat Injil yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan Yesus tersebut merupakan kisah penyelamatan Allah kepada umat manusia yang berdosa, supaya manusia dapat kembali mengenal Allah yang sesungguhnya dan dapat masuk ke surga.

Dalam Islam, Injil  adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as. Kata Injil merupakan bahasa Arab yang jamaknya Innajil, kata ini masuk kedalam bahasa Indonesia tanpa mengalami perubahan. Kata Injil dalam al-Qur’an disebut sebanyak dua belas kali dalam enam surat yaitu: QS (3: 3, 48, 65). (5: 46-47, 66-68, 110). (7: 157). (9: 111). (48: 29) dan QS (57: 2).

Bible

Al-kitab atau bible adalah kitab suci agama Kristen. sebutan al-Kitab mengambil dari kata Arab “kitab” dengan sandang ‘al’, sedangkan sebutan Bible mengambil dari kata Inggris. Baik kata “al-kitab” maupun “Bible”, keduanya menerjemahkan kata Yunani “biblos” yang berarti kumpulan kitab-kitab, bentuk jamak dari kata “biblion” yang berarti sebuah kitab.

Al-kitab ini  dibagi menjadi dua bagian,  yakni perjanjian lama dan perjanjian baru. Kitab perjanjian lama diakui oleh umat Yahudi dan Kristen sedangkan perjanjian baru hanya diakui oleh umat Kristen sedangkan Yahudi tidak mau menerimanya sebagai kitab suci.

Perjanjian Lama (PL)

Ada tiga versi kanon (daftar/catalog) kitab perjanjian lama dalam al-kitab (Bible), yaitu: Daftar PL Yahudi, Daftar PL Katholik dan Ortodoks Timur, Daftar PL Protestan.  Kemudian  dalam kanonisasi (pengesahan)  modern perjanjian lama, bertitik tolak dari sudut sastra dan theology yang komprehensif, maka theolog abad  modern membagi kitab-kitab perjanjian lama menjadi: Taurat: Kejadian, Keluaran,  Imamat, Bilangan dan Ulangan. Karya Deuteronomista. Karya Penyusun Tawarikh.  Kitab-kitab Historis-Didaktis. Kitab-kitab Para Nabi dan Kitab-kitab Didaktis-Hikmat.

Perjanjian Baru

Pada zaman dahulu, semua kitab perjanjian baru hanya  dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Euaggelion (Injil) dan Apostolos (Rasul). Injil ada empat nama seperti yang telah ditulis diatas (Injil Matius, Markus, Lukas dan Injil Yohanes. Sementara Rasul, menurut keyakinan orang pada zaman dahulu, kitab-kitab ini ditulis oleh seorang rasul atau murid seorang rasul dan dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu kisah para rasul, surat-surat Katholik dan surat-surat Paulus.

Perkembangan kanonisasi (pengesahan) selanjutnya, akibat pengaruh pembagian yang berlaku dalam perjanjian lama, maka kitab-kitab perjanjian baru pun akhirnya dibagi menjadi tiga kelompok:  Pertama, Kitab-kitab Historis (Sejarah), terdiri dari empat kitab Injil (Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes) dan  kisah  para rasul. Kedua, Kitab-kitab Didaktis. Ketiga, Kitab Nubuat (Kenabian), yaitu wahyu Yohanes.

Injil Versinya Kristiani dan Islam

Menurut umat Kristiani, Injil adalah kitab suci yang merupakan firman dan wahyu Tuhan yang diterima oleh Nabi Isa as, yang disampaikan kepada umatnya dan dibukukan para pengikutnya. Injil adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa al-Masih tentang kehidupannya termasuk perbuatan dan pengajarannya. Selama bertugas mengajak Bani Israil atau umat Yahudi agar mereka beragama secara benar, para penulisnya dianggap mendapat bimbingan dari roh kudus.

Pada abad pertama masehi beredar banyak versi Injil, tapi sekitar abad ke-4 masehi, bapak-bapak gereja menetapkan hanya empat versi saja yang dianggap sah (kanonik) yaitu Injil Karangan Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Mengenai kriteria konsisten atas penetapan tersebut, para teolog Kristen menganggap bahwa keputusan ini merupakan hasil dari bimbingan roh kudus. Kitab yang  sah ini karenanya selain merupakan karangan manusia juga karangan Tuhan, ini adalah firman Tuhan yang tertulis.

Adapun menurut Islam, Injil adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa as, kitab Injil wajib di imani sebagai kitab suci yang memiliki  kedudukan sama dengan kitab  suci lainnya dalam Islam. Injil maupun Taurat mengakui akan datangnya seorang nabi yang ummi (tidak pandai membaca dan menulis). Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw, sebagaimana firman Allah swt: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada disisi  mereka… QS (7: 157).

Injil adalah kitab penyempurna kitab suci sebelumnya, yaitu Taurat. Sementara al-Qur’an adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Menurut al-Maududi, lahirnya Nabi Isa bukan berarti Allah menciptakan agama baru bagi umat manusia tapi ia meluruskan segala kekacauan di masyarakat dan kitab Injil sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Islam tidak membenarkan konsep Trinitas dalam Kristen. Menurut Islam Isa al-Masih adalah manusia biasa yang  mempunyai kapasitas kenabian seperti juga Nabi-nabi sebelumnya dan paling penting yang harus dipahami disini ialah al-Qur’an membenarkan Injil bukan dalam pengertian Injil Matius, Markus, Lukas dan Injil Yohaness. Tapi Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as.

Berdasarkan QS (5: 46), Injil seharusnya  sama versi dengan al-Qur’an. Ia harus murni firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Isa as dan berbahasa Aramea sebagaimana bahasa umat Nabi Isa as. Penelitian historis  tidak mampu melacak apakah Nabi Isa as pernah menyuruh umatnya untuk menghafal, menuliskan serta membukukan Injil lalu menyebarkannya. Jika memang umat Nabi Isa berhasil membukukannya berarti Injil yang asli dan berbahasa Aramea telah hilang  pada awal masehi ketika pertentangan sengit terjadi dikalangan  umat Kristiani mengenai apakah Isa itu oknum Tuhan atau manusia dan apakah Roh Kudus juga oknum Tuhan.

Keberadaan Injil  yang sekarang memang banyak diperdebatkan, apakah  ia Injil yang asli atau bukan. Tapi terlepas dari itu semua, Injil sebagai kitab suci  umat Kristiani memiliki  kemiripan  dengan al-Qur’an, baik dari segi pernyataan maupun kebudayaan masyarakat yang digambarkannya. Masa diturunkannya dua kitab suci ini memang berbeda jauh, tetapi  kemiripan ajaran dan budayanya menunjukkan, bahwa al-Qur’an datang untuk menyempurnakan ajaran-ajaran kitab suci yang dibawa sebelumnya.

Demikianlah tulisan singkat ini semoga menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pemikiran Islam khususnya bagi  penulis sendiri, dengan tulisan singkat ini kita mengetahui bahwa Injil merupakan  kitab Allah  yang diturunkan  kepada nabi  Isa  as dan kita wajib  mengimaninya,  sementara Injil  yang ada sekarang telah diutak-atik oleh tangan manusia seperti empat nama  Injil yang telah disebutkan diatas.

Sumber bacaan: Sebagai  catatan, untuk lebih jauh serta memahami secara mendalam tentang kitab Injil ini bisa dilihat dalam buku: Dialog Masalah Ketuhanan Yesus, Ensiklopedi al-Qur’an: Dunia Islam Modern serta kajian-kajian Orientalisme (Orientalisme  begitu getol  meneliti tentang Islam  khususnya bidang-bidang  yang berkaitan dengan  aqidah, oleh  karena  itu kita umat Islam  jangan  sampai  terlena; kita harus mengetahui fenomena ini dengan gigih).

*Penulis: Kolumnis LintasGAYO.co. Kompasianer & Blogger, Mahasiswa Prodi Aqidah Filsafat Islam.

Email: delungtue26@yahoo.co.id

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.