Oleh : Husaini Muzakir Algayoni*
“Cinta hadir memberikan semangat dan daya juang, hadir memperbaiki diri dan memperbaiki sujud”
Dia telah lama pergi dari kehidupanku hingga membuat hati ini begitu merindukannya karena kehadirannya dimasa lalu mampu merubah kehidupan disegala aspek. Hati yang resah nan gelisah serta pikiran yang kosong mampu ia obati dengan spiritual. Rasa galau tingkat tinggi ia hapus dengan visi dan misi dalam kehidupan menuju kebahagian dunia maupun akhirat.
Setelah sekian lama pergi, kini ia hadir kembali dengan membawa nafas cinta. Sementara aku disini selama nafas masih berdesah selama itu pula aku menantikan kehadirannya karena walau bagaimanapun yang namanya cinta pasti dinantikan kehadirannya. Cinta itu telah hadir kembali, dengan kehadirannya agar tak membawa luka dan penyesalan perlulah ditanamkan dalam hati untuk memahami dan memaknai keindahan cinta karena cinta itu memang indah.
Assalamualaikum cinta, kini kau hadir kembali dalam kehidupanku dengan suasana dan keadaan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Semoga tahun ini kau hadir bisa membawa diriku ini ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, hati yang penuh dengan noda hitam semoga bisa diputihkan dengan amal baik serta meningkatkan ibadah spiritual alias memperbaiki diri dan memperbaiki sujud.
Cinta, kau bernama syahru ramadhan (bulan ramadhan), bulan penuh berkah dan istimewa dan kau telah banyak ditunggu-tunggu oleh umat Muslim seluruh penjuru dunia baik dibelahan timur maupun belahan barat, baik orang tua maupun anak kecil, baik itu berbagai mazhab/aliran ataupun organisasi Islam yang mempunyai perbedaan pendapat mereka juga sama-sama merindukan akan hadirnya bulan ramadhan.
Cinta, yang namanya cinta pasti ada bumbu-bumbu yang membuat cinta itu kuat begitu juga sebaliknya bisa saja berakhir dengan keretakan ditengah jalan; begitulah dalam perjalanan cinta dihiasi dengan romantisme dan pertengkaran. Kita lihat bagaimana rasa persaudaraan antar umat Islam menjelang berbuka puasa, saling berbagi dan berlomba-lomba menebar shadaqah antar sesama. Ketika shalat tarawih ada yang mengantar kopi plus makanan ke mushalla/masjid untuk para Jamaáh dan lain sebagainya rasa romantis menancap didalam hati umat Islam.
Selain rasa romantis disisi lain cinta itu melahirkan pertengkaran karena perbedaan pendapaat, antara satu imam dengan imam lain hanya berbeda masalah jumlah rakaat menjadi perselisihan yang tak perlu dibesar-besarkan atau antara organisasi Islam dengan yang lain begitu kuat memegang pendapat masing karena merasa paling benar maka terjadilah perselisihan antar sesama umat Islam itu sendiri.
Cinta Hadir Memperbaiki Sujud
Hadirnya cinta pada diri seseorang bisa merubah kehidupannya dari yang lelet (lemas dan letoy) menjadi semangat dan penuh daya juang, apalagi ketika berjumpa dengan sang pujaan dan bertutur sapa membuat seseorang tersebut menari-nari diatas kebahagiaan. Begitulah virus cinta membuat yang biasa menjadi luar biasa.
Begitu juga dengan cinta bernama syahru ramadhan, ia hanya berjumpa sama kita satu kali dalam setahun namun ia memberikan kepada kita berbagai macam kelebihan didalamnya. Dengan hadirnya cinta ini sifat yang lelet (lemas dan letoy) dalam beribadah bisa diperbaiki menjadi rajin beribadah, khususnya shalat lima yang waktu susah dikerjakan diawal waktu (berjamaah) atau masih saja ada halangan padahal bagi laki-laki shalat tidak ada kata halangan.
Assalamualaikum cinta, hidup ini hampir tenggelam dalam lautan karena bahan bakarnya tak pernah di isi. Jiwa ini mudah layu/goyah karena tak pernah disiram dengan siraman rohani dan juga memberontak karena nutrisi yang ada dalam jiwa tak pernah di asupi dengan kewajiban sebagai seorang Muslim yaitu shalat lima waktu. Telah ditulis diatas tadi bahwa shalat masih saja ada halangan padahal shalat merupakan kewajiban yang vital bagi pemeluk agama Islam.
Sebuah buku yang sangat bermutu dengan judul“Reclaim Your Heart” ditulis oleh Yasmin Mogahed seorang keturunan Mesir yang lahir di Amerika Serikat memberikan renungan bagi para pembacanya bahwa ada banyak cara untuk jatuh, tapi tidak ada kejatuhan yang lebih tragis daripada runtuhnya din seseorang dan argument dari para pembaca buku ini yang berasal dari Afrika Selatan mengatakan bahwa buku ini wajib dibaca bagi siapa saja yang berusaha menyembuhkan hati. Bagi yang ingin mengubah kehidupan ini maka mulailah dengan berfokus pada shalat dan menyempurnakannya karena shalat itu sendirilah yang memberi manusia bahan bakar dan bimbingan yang diperlukan untuk mengubah hidup.
Hadirnya cinta bernama syahru ramadhan merupakan kabahagiaan seluruh umat Islam diseluruh penjuru dunia karena syahru ramadhan memberikan banyak hal didalamnya penuh dengan keistimewaan, oleh karena itu syahru ramadhan ini moment yang tepat untuk memperbaiki diri sendiri dan juga memperbaiki sujud. Sifat yang lelet (lemas dan letoy) alias malas dalam beribadah semoga berubah menjadi rajin dan penuh daya juang.
Assalamualaikum Cinta di tahun 1438 H.
*Penulis: Kolumnis LintasGAYO.co. Email: delungtue26@yahoo.co.id
