Keluhan Siswa dan Tenaga Pendidik Usai UNBK di Daerah Terpencil

oleh

REDELONG-LintasGAYO.co: Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ujian Nasional (UN) tingkat SMA yang digelar pada 10-14 April 2017 ini akan diikuti oleh 1.812.035 siswa dari 20.557 sekolah yang berada dari daerah Sabang hingga Merauke. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.905 sekolah atau 667.741 peserta mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 9.652 sekolah atau 1.144.294 peserta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Salah satu sekolah Penyelenggara UNBK daerah terpencil itu ada di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Yaitu SMA Negri 1 Syiah Utama, pada sekolah ini dinas pendidikan provinsi Aceh dalam persiapan penyelenggaraan UNBK hanya menyediakan satu unit mesin genset, satu server dan satu unit komputer, sementara siswa yang harus mengikuti UNBK di SMA Negeri 1 Syiah Utama tersebut tercatat sebanyak 25 siswa, dimana dua diantaranya mengundurkan diri tanpa alasan.
Keterbatasan sarana dan prasarana, diantaranya termasuk belum adanya jaringan listrik dan jaringan internet, memaksa para tenaga pendidik maupun siswanya mandah ke induk semang SMA Negeri 1 Bandar berjarak 56 Km, dan akibat jalan menuju kedaerah tersebut juga sulit dilalui akhirnya para siswa maupun tenaga pendidik harus menginap selama pelaksanaan UNBK berlangsung di sekolah tersebut.

Salah seorang siswa SMA Negeri Syiah Utama, saat diwawancarai media ini usai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menyatakan dirinya untuk pertama kalinya mengoperasionalkan komputer dan mengoneksinyapun belum bisa, untung ada bantuan operator kompoter yang datang kesekolahnya sebelum pelaksanaan UNBK tertsebut.

Namun, ia menyesali karena komputer hanya ada satu di sekolahnya, sehingga belum begitu mahir karena harus bergantian, bahkan ada diantara kawan saya terpaksa meminta kepa orang tuanya untuk membeli laptop bahkan ada yang menyewa (rental) , terang siswi SMA Negeri 1 Syiah Utama ini.

Menyikapi berbagai keluhan tersebut, Ketua Komisi D DPRK Bener Meriah Tgk. Usman Yakup meminta kepada kementrian pendidikan melalui dinas pendidikan Aceh agar hal diatas tidak terulang bahkan dapat merugikan anak didik, karena keterbatasan sarana prasarana tersebut, pada tahun mendatang jika Kementrian terkait mencanangkan kembali proses ujian Nasional melalui komputer maka diharapkan terlebih dahulu melengkapi sarana tersebut didaerah-daerah utamanya daerah terpencil.

“Sarana pendidikan di daerah terpencil sangat memprihatinkan, kalau bisa khusus bagi sekolah daerah terpencil ada sistim atau metode lain dalam pelaksanaan Ujian Nasional,” usul kader Partai Damai Aceh ini.

(Rahman)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.