
Blangkejeren-LintasGayo.co: Yayasan Java Learning Center (Javlec) Indonesia pada tahun 2017 akan melaksanakan sejumlah program pembinaan masyarakat mengenai perencanaan desa di 5 wilayah Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues yakni Desa Agusen, Palok, Penggalangan, Bustanussalam dan Sentang.
Program Manager, Puji Raharjo dalam kunjungan perdana Javlec ke kediaman Kepala Desa Agusen, Kamis (19/1/2017) pagi menjelaskan, dalam pelaksanaan programnya akan fokus mendampingi masyarakat di 5 desa objek kegiatan untuk membuat perencanaan desa dalam mengembangkan potensi desa yang bersifat ramah lingkungan (konservasi).
Sementara itu, Yasir dari USAID Lestari yang memfasilitasi Javlec di Gayo Lues menambahkan, program yang akan dilaksanakan nanti bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memahami tentang pengelolaan hutan yang baik, konservasi dan ekowisata.
Menjawab wacana tersebut, Kepala Desa Agusen, Ramadan mengaku antusias atas banyaknya dukungan dari Pemerintah beserta Lembaga dalam membina desanya menjadi lebih baik.
“Saya ucapkan terimakasih, tolong bantu dibina masyarakat saya untuk meningkatkan produksi tani, pendapatan ekonomi juga agar lebih paham dalam tata cara kelola hutan yang bersifat konservasi,” ungkap Ramadan.
Javlec merupakan sebuah Yayasan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa hutan, memperluas ruang kelola serta memperkuat hak akses masyarakat pada pengelolaan sumber daya hutan, memfasilitasi pengembangan pengetahuan, penguatan organisasi masyarakat sipil, serta berbagai ikhtiar perbaikan kebijakan penyelenggaraan pengelolaan sumber daya alam yang adil dan demokratis. Semua itu dilakukan dalam rangka ikut berkontribusi bagi terciptanya tata pengurusan hutan yang baik (good forestry governance) di Indonesia.
Sementara itu, USAID Lestari yang menjadi mitra dan membantu perjalan program Javlec di Gayo Lues turut mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), melestarikan keanekaragaman hayati di ekosistem hutan dan mangrove yang bernilai secara biologis serta kaya akan simpanan karbon. USAID Lestari menerapkan pendekatan lanskap untuk menurunkan emisi GRK, dengan mengintegrasikan aksi konservasi hutan dan lahan gambut dan strategi pembangunan rendah emisi (LEDS) di lahan lain yang sudah terdegradasi. Kegiatan Lestari dilaksanakan di enam lanskap strategis di Aceh, Kalimantan Tengah dan Papua. (Supri Ariu)