Demi Saudaraku Muallaf Kala Wih Ilang, Kulewati Jalan Berlumpur

oleh

*Catatan Marhamah

NIAT ingin melakukan bakti sosial (Baksos) di kampung Wih Ilang, tepatnya di dusun Kala Wih Ilang Kecamatan Pegasing Aceh Tengah sudah sejak lama direncanakan, niat hati ingin berbagi bersama ibu-ibu yang merupakan muallaf berasal dari Provinsi Sumatra Utara.

Kegiatan yang sempat tertunda ini yang waktu itu ingin dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ibu namun karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan akhirnya di ulur, dan kemudian dapat ditunaikan pada hari Kamis, 12 Januari 2017, dengan penuh perjuangan sampai ke kampung Kala Wih Ilang, Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.

Ini merupakan perjalanan yang ekstrem, dengan mengendarai mobil Kijang Pick Up, kami melewati jalan yang berlumpur, tanah merah yang licin membuat perjalanan kami terhambat, bahkan sempat selama 1 jam mobil kami terperangkap dalam lumpur tidak bisa melaju, dengan di dorong oleh beberapa kader HMI laki-laki yang ikut dan dengan bantuan warga yang melintas akhirnya mobil kami berhasi keluar dari lumpur dan tiba juga di lokasi.

Setibanya disana disambut hangat oleh kepala Dusun, Bapak James, muallaf yang 3 tahun telah masuk Islam dan ibu Sulastri salah satu guru yang mengabdi di Sekolah Ibtidaiyah Swasta (MIS) tersebut, tentu di hati terasa sangat lega, rasanya terbayar sudah lelah yang kami dapatkan selama dalam perjalananan.

Banyak kelurahan warga yang kami dapatkan, terutama masalah akses jalan yang kami juga telah merasakan bagaimana menderitanya masyarakat di dusun tersebut, entah bagaimana rasanya bila aku tinggal disana, sungguh hati ini merasa sangat miris. Harapanpun disampaikan kepada kami, tentunya dengan harapan suara hati mereka didengar oleh pemerintah.

“Kami mengharapkan melalui adik-adik ini adanya keseriusan pemerintah upaya perbaikan jalan, karena sayang, kadang sampai 5 hari palawija petani tidak turun karena jalan susah. Apalagi ini musim hujan. Setelah itu baru masukkan air bersih”. Ucap ibu guru Sulastri.

Kemudian penyerahan bantuan Al-Qur’an dan Juz Amma secara simbolis diserahkan melalui Pengurus Korps HMI Wati (KOHATI) HMI Cabang Takengon, selanjutnya kami melakukan diskusi dan kajian tentang keislaman terkhusus masalah keperempuanan dengan ibu-ibu disana, tentu kajian ini hanyalah sedikit siraman saja bagi mereka, bagaikan menyiram segelas air di tengah gurun, tidaklah bisa menjadi basah.

Selain jalan yang sangat memprihatinkan, juga dibutuhkan tambahan guru, sehingga bisa lebih memaksimalkan masyarakat disana dalam memahami ilmu agama yang paling utama juga pendidikan terhadap anak-anak, hal ini juga disampaikan ibu Sulastri dalam diskusi dengan kami.

“Kami juga mengharapkan adanya penambahan guru dan buku Tuntunan Shalat Lengkap sebagai penunjang pemahaman muallaf disini,” katanya.

Kami begitu merasakan kehangatan berbaur dengan warga disana, terasa masyarakat sangat senang dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, tak terasa suasana mencair seperti sudah merupakan bagian dari keluarga, tapi sayangnya kamipun harus kembali karena hari sudah sore, lagian kami takut hujan turun, karena apabila hujan turun sudah dipastikan kami akan terisolasi disana, tidak bisa keluar karena jalan yang licin, apalagi jalannya naik dan turun.

Saya juga berharap, masyarakat disana bisa lebih diperhatikan, karena mereka juga berhak hidup sejahtera, berhak mendapatkan pendidikan, semoga pemerintah hadir sebagai pelayan masyarakat. Semoga, Aamiin, Ya Rabbal Alamin.

(Ketua Kohati HMI Cabang Aceh Tengah)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.