Usai Apel Kebhinekaan, Plt Bupati Bener Meriah Bertemu Tokoh Agama

oleh

Plt Bupati Bener MeriahRedelong-LintasGayo.co : Pelaksana tugas Bupati Bener Meriah Drs. Hasanuddin Darjo, MM menjadi inspektur pada apel bersama tokoh agama di halaman kantor Polres Bener Meriah, Selasa (15/11)

Turut hadir dalam acara tersebut para anggota forkopimda, forkopimda plus, para perwira, bintara dan seluruh jajaran Polrse Bener Meriah, para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam Kabupaten Bener Meriah.

Dalam amanatnya, Darjo mengatakan, berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia kepada jajaran Polri di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Tanggal 08 November 2016  tentang evaluasi pengamanan unjuk rasa di istana negara, 04 November 2016. Serta surat telegram Kapolri nomor ST/2750/XI/2016 tentang pelaksanaan apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai, dan surat telegram Dir Binmas Polda Aceh nomor : ST/898/XI/2016 tentang apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai di wilayah hukum masing-masing, “maka  apel bersama tokoh agama ini sangat penting kita laksanakan untuk meningkatkan kesadaran hukum dan partisipasi masyarakat terhadap keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat, guna mencegah berulangnya kembali pengerahan massa ke Jakarta. Marilah kita percayakan proses ini  kepada penegak hokum,”kata Plt Bupati Bener Meriah itu.

 

Pada kesempatan itu juga Drs. Hasanuddin Darjo menyampaikan, baru saja bangsa ini  memperingati hari pahlawan 10 November yang lalu, mari ambil hikmah dari hari pahlawan tersebut dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang kokoh.

“Jasa pahlawan terutama kaum ulama tidak boleh dilupakan, mengenang hari pahlawan, kita juga harus mengingat jasa Radio Rimba Raya. Pada agresi militer Belanda ke II Tahun 1948, pada saat itu Belanda menguasai Ibu Kota Pemerintahan Indonesia. Belanda mengumumkan lewat RadioHilversum (milik Belanda-red) pada dunia, bahwa negara Indonesia tidak ada lagi, disinilah peran penting Radio Rimba Raya, adalah Radio Indonesia darurat yang disiarkan dari Dataran Tinggi Gayo atau tepatnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo yang sekarang menjadi wilayah Kabupaten Bener Meriah, melalui radio inilah di siarkan pesan-pesan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Karena saat itu Yogyakarta yang merupakan ibukota darurat Republik Indonesia telah dikuasai Belanda. Radio ini memiliki panggilan sinyal: “Suara Radio Republik Indonesia”, “Suara Indonesia Merdeka”, “Radio Rimba Raya”, “Radio Divisi Sepuluh”.cerita Plt Bupati Bener Meriah itu.

Dia juga menambahkan, dengan suara yang sayup lantang dari Dataran Tinggi Tanoh Gayo mengatakan bahwa Indonesia masih ada, siaran itu dapat ditangkap jelas oleh radio semenajung melayu (Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, bahkan Australia dan Eropa, akhirnya akibat berita yang disuarakan itu banyak negara dunia dengan serta merta mengakui kemerdekaan Indonesia, dengan adanya berita yang disiarkan Radio Rimba Raya merupakan pukulan “KO” bagi Pemerintah Belanda, “dan Alhamdulillah pemutaran dan diskusi film radio perjuangan Rimba Raya dilaksanakan pada senin 14 November 2016 kemarin di Universitas Indonesia (UI) Jakarta,” terang Drs. Hasanuddin Darjo.

Diakhir sambutannya Plt Bupati Bener Meriah itu menambahkan, sebentar lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin melalui Pilkada, momen Pilkada di Kabupaten Bener Meriah dapat kita jadikan barometer, sejauh mana tingkat kesetiaan kita dalam menjaga negeri tercinta ini pada umumnya dan Bener Meriah pada khususnya, dari gejolak batin yang ingin memilih salah satu pemimpin yang dianggap baik menurut hati nurani masing-masing pemilih.

“Namun perlu diingat, siapapun pilihan kita, menang atau kalah janganlah menjadi persoalan, yang penting kita harus ikut menggunakan hak pilih kita dalam memberikan suara. Yakinlah siapapun yang menang atau kalah semuanya adalah ketentuan ALLAH, marilah kita sukseskan Pilkada Bener Meriah dalam suasana aman dan damai,” pintanya.

Sebelum menutup sambutannya Plt Bupati Bener Meriah itu menitipkan beberapa pesan yaitu,        kita semua bersaudara, jadikanlah Pilkada untuk lebih mempererat persaudaraan antara kita, Rrasulullah memberi isyarat dalam haditsnya, yang artinya tidak ada surga bagi siapa yang memutuskan tali persaudaraan, dan mari kita jaga keharmonisan dengan memperindah ucapan, memperindah perilaku, dan memperindah tali persaudaraan. Anggaplah Pilkada sebagai ajang demokrasi dengan bingkai persaudaraan dan silaturahmi.

Pantauan di Kantor Polres Bener Meriah usai menggelar apel, Plt Bupati Bener Meriah membuka acara pertemuan dengan tokoh agama di gedung serbaguna kantor polres setempat, selanjutnya Plt Bupati Bener Meriah melakukan kunjungan ke kantor Panwaslih Bener Meriah.

(SP)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.