Takengon-LintasGayo.co : Penyandang disabilitas tuna rungu (kekurangan kemampuan mendengar sebagian atau total) di Takengon ternyata punya tempat kongkow (nongkrong) di salah satu coffee shop di Takengon.
Adalah Tootor Coffee yang kawasan Nunang Antara, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah yang dijadikan penderita disabilitas dijadikan tempat mangkal, sambil berbagi informasi antar sesama mereka yang bekerja diberbagai sektor pekerjaan.
Demikian disampaikan owner Tootor Coffee, Alfi Syahrin, Rabu 31 Agustua 2016.
Menurutnya, sedikitnya 5-10 orang penderita tuna rungu selalu berkumpul di coffee shop tersebut setiap harinya.
“Mereka bekerja diberbagai sektor pekerjaan di Takengon, ada yang bekerja sebagai pencuci mobil (doorsmer), jasa sewa pelaminan, pelukis, penjahit dan sebagainya. Biasanya mereka ngumpul saling tukar informasi, sore hingga malam harinya,” terang Alfi.
Dilanjutkan lagi, komunitas ini telah berkumpul di Tootor Coffee sejak 5 bulan terakhir. “Mereka juga mengerti kopi, terkadang mereka juga protes saat rasa kopi yang kita sajikan berubah,” tandas Alfi Syahrin.
Sementara menurut salah seorang dari mereka, Ir yang diwawancari dengan ketiken HP, menyatakan mereka memang hampir setiap hari duduk ngopi di Tootor Coffee.
“Kami suka disini, karena pemiliknya familier dengan kami, kopinya juga enak,” tulis Ir dengan HPnya yang ditunjukkan kepada LintasGayo.co.
Ir yang masih membujang ini mengaku kelahiran Medan Sumatera Utara, namun sudah lama tinggal di Wih Ilang Aceh Tengah. Dia sempat mengenyam pendidikan di SDLB Takengon dan saat ini bekerja di sebuah usaha jasa pelaminan di Takengon.
(Darmawan Masri | Kh)
