Memilih

oleh

Catatan Jamhuri

Jamhuri
Jamhuri

KATA yang sangat sederhana dan mudah diucapkan namun mempunyai makna yang sangat dalam diantara kata tersebut adalah “memilih”. Tuhan yang menciptakan manusia sebagai makhluq-Nya juga diberi kesempatan untuk memilih sehingga Tuhan tidak menciptakan sesuatu secara tunggal, ketidaktunggalan penciptaan Tuhan sering disebut dengan penciptaan yang berpasang-pasangan, ada juga pemahaman sebagian orang menyatakan keberpasangan sebagai berlawanan.

Perempuan lawannya laki-laki, pendek lawannya tinggi, siang lawannya malam, dan lain-lainnya. Namun pemahaman berlawanan tidak begitu baik dalam asumsi sebenarnya karena itu lebih baik menggunakan kata berpasangan dari pada berlawanan.

Memilih adalah suatu tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang, karena itu kita masih bisa mengatakan jangan sampai salah pilih, gunakanlah kemampuan untuk membaca apa yang akan dipilih. Akibat dari salah pilih dapat melahirkan penyesalan dalam waktu yang tidak terbatas sehingga dalam agama akibat dari salah pilih tidak sempat untuk mertaubat dan akhirnya sampai dengan datangnya siksaan dari Allah.

Banyak orang yang tidak menyadari atau juga menganggap bahwa kesalahpilihan menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan di dunia juga kehidupan di akhirat. Padahal Tuhan telah membuat panduan hidup sehingga dengan panduan tersebut manusia tidak lagi hidup dalam kesesatan tetapi dapat hidup dalam amanah Tuhan.

Kemampuan memilih tidaklah secara serta merta dapat dilakukan, secara hukum bisa dikatakan tidaklah semua orang mampu memilih baik atau meninggalkan buruk karena sesuatu itu baik atau buruk tetapi sebelum itu ia sudah tau bahwa sesuatu yang akan dipilih itu baik dan yang tidak dipilih itu buruk, atau juga bila ada dua yang baik maka ia akan memilih yang baik yang sesuai atau bermanfaat untuk dirinya dan meninggalkan yang buruk karena berakibat tidak baik untuk dirinya.

Dalam hal memilih baik dan buruk mungkin tidak banyak menimbulkan masalah bagi orang lain tetapi ketika memilih yang terbaik dari yang baik ini yang sering berbenturan dengan orang lain, karena sangat boleh jadi apa yang lebih baik untuk kita dan tidak lebih baik untuk orang demikian sebaliknya yang lebih baik untuk orang tidak lebih baik untuk diri kita.

Bila kita mempunyai kemampuan memilih dibanding orang lain belum tentu juga orang lain menganggap pilihan kita itu tetap, ini dikarenakan ilmu yang kita punya untuk menilih tidak dimiliki oleh orang lain untuk itu kalau kita mau orang lain juga memilih yang lebih baik sama dengan kita maka kita terlebih dahulu untuk mengajar mereka.

Banyak Ulama/Tengku menganggap keikutsertaan Ulama/Tengku dalam penentuan tampuk pimpinan itu penting, karena bila ulama menjadi pemimpin tentu mereka lebih tau tentang kebijakan yang tidak bertentangan dengan agama yang merupakan kehendak Tuhan, mereka juga lebih mampu membawa arah perkembangan moral masyarakat sehingga nanti tercipta masyarakat yang baik sesuai dengan ketentuan agama.
Malah ada anggapan saat sekarang ini kalau rusaknya moral diantaranya adalah disebabkan rusaknya moral pemimpin dan rusaknya moral pemimpin disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pengamalan agama.

Tentu pernyataan ini salah dan semua orang setuju, namun sebagian dari orang berpendapat apakah sudah pasti bila Ulama/Tengku yang menjadi pemimpin moral masyarakat akan menjadi lebih baik, karena banyak sekali mereka yang paham agama ketika memimpin atau menduduki jabatan malah terkait dengan kasus yang tidak seharusnya mereka lakukan. Dan semua orang juga percaya kalau mereka tidak mungkin melakukannya, tapi kenyataannya berbeda. Mungkin inilah yang kita namakan dengan kemampuan memilih perbuatan, tidak semua perbuatan yang dilakukan secara baik itu baik pada tempat yang berbeda.

Jadi kemampuan membaca tempat berlakunya kebaikan juga harus mampu dibaca oleh mereka yang ingin melakukan kebaikan, contoh sederhana dan sangat mudah dipahami ketika orang berada ditempat ibadah tidak baik kalau ia berkata atau berbicara tentang hal-hal yang tidak bermanfaat tetapi perkataan yang semua sangat cocok dilakukan di tempat bermain.

Karena itu perlu adanya pengetahuan untuk memilih perbuatan yang sesuai dengan tempat dan kalau itu kita anggap baik maka ajarkan kepada orang bagaimana cara supaya semua orang tau kalau itu adalah baik, karena sebagaimana disebutkan di atas banyak orang yang tau kebaikan namun tidak semua orang tau memilih diantara kebaikan yang ada.[]

*redaktur senior LintasGAYO, tinggal di Banda Aceh

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.