Jawa Barat-LintasGayo.co : Proses pembangunan pertanian akan berjalan secara efektif, bila kegiatan yang dilakukan diberitakan secara massif sehingga diketahui oleh masyarakat luas. “Untuk itu saya menghimbau agar hasil-hasil penelitian/ pengkajian dapat dikemas untuk dikomunikasikan kembali melalui pemberitaan,” pinta Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian RI, Dr. Agung Hendriadi, M.Eng pada acara pembukaan Koordinasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Balitbangtan di Hotel Nexa, Bandung, Jawa Barat, bulan Maret 2016 yang lalu.
Ia menambahkan, selama ini telah banyak yang dilakukan Badan Litbangtan, namun sifatnya masih dalam bentuk tulisan prosiding dan jurnal. “Oleh karena itu tingkatkan akselerasi dalam memberi informasi dan merespon secara cepat dan akurat kebutuhan informasi publik melalui pemanfaatan media elektronik, media cetak dan media sosial lainnya secara optimal,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Rohlini selaku Plt. Sekretaris Balitbangtan, memberikan apresiasi khusus kepada PT. Telkom yang selama ini telah bekerjasama dalam mendukung teknologi informasi. “Apa yang telah diberikan oleh PT. Telkom dalam pemenuhan jaringan dapat ditingkatkan lagi baik mutu dan pelayanannya, untuk itu harus dimanfaatkan secara lebih optimal”, harapnya.
Menurutnya, peningkatan content web harus diiringi dengan peningkatan semangat kerja sehingga mampu memenuhi target target yang tepat sasaran. “Dalam membangun informasi dan komunikasi yang positif, hindari egosektoral dan lakukan kolaborasi antara diseminasi dan kehumasan”, sambungnya lagi.
Sementara itu, Kasub Bag. Data dan Informasi Dhani Gartina, S.Kom.,M.Kom menyebutkan bahwa tujuan koordinasi TIK adalah selain menyamakan persepsi dalam membangun komunikasi yang lebih efektif, juga menambah wawasan dalam peningkatan jaringan maupun kehumasan. Disebutkan, strategi dalam percepatan alur informasi yang semakin dinamis antara lain dengan melakukan analisis capaian kinerja situs web 2015 dibandingkan terhadap target dan realisasi web matrik 2016 dan mengkaji faktor penyebab tidak tercapainya target. Oleh karena itu perlu memanfaatkan kembali melalui penajaman sasaran dengan media sosial lainnya.
Acara yang berlangsung empat hari penuh itu dihadiri lebih dari 200 peserta, selain mendapatkan materi dari narasumber utama juga penunjang untuk menyusun dan mengolah informasi pada era media sosial yang layak diketahui publik .
(Sumber : Kementerian Pertanian/Tabloid Sinar Tani)