[Puisi] Zuliana Ibrahim
Kisah dari Pelipis Lut Tawar
Yang turun dari langit
diterbangkan angin
dan hanyut
Menimang cerita
tak pernah puas melahap molekmu
mata memikat di senja yang terlantar
geriak nafas mendesah di ubun pinus
menelan udara basah
membuat tagih
O rindu yang berkelebat
tak akan habis ditelan bumi
tapi kini, timbunan melilit nadi
menampar perigi
membenamkan pundakmu
seketika
Lihat!
tubuh dihamili lumpur
matahari telah tidur di dekat jantung
peluhmu tak lagi tawar
Yang turun dari langit
diterbangkan angin dan hanyut
kini mencumbui pelipismu
sebentar lagi mencekik
pelan-pelan [SY]
Takengon, Maret 2016
Zuliana Ibrahim, lahir bulan Juli 1990. Alumni Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Pascasarjana Unsiyah Banda Aceh. Karyanya terhimpun dalam beberapa buku, yang terakhir terangkum dalam Antologi Puisi Secangkir Kopi, The Gayo Institute, 2013. Tanggal 24 Maret 2016 silam turut membacakan karyanya dan berorasi dalam acara “Refleksi Seni Untuk Danau Lut Tawar”, bersama LK Ara, Sulaiman Juned, Win Gemade, Al Huda Teater Reje Linge, Teuku Afifuddin, Wig More Rasyidin, Ansar Salihin, Rasnady Nasry, Mira De, Fathya R, Lisna Ahadyah, Ayu Rita Zahara, Rayako Dekar King SY, Khalisuddin (Pimred LG.co), Kurnia Muhadi, Kayu Kul, Salman Yoga S (Redbudaya LG.co) dan lain-lain.[]