Takengon-LintasGayo.co: Mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) menilai pihak yayasan Gajah Putih keberatan rencana penegerian universitas kebanggaan masyarakat Gayo itu.
Hal ini disampaikan presiden mahasiswa UGP, Mulya Budi kepada LintasGayo.co, Sabtu (13/02/2016) di Takengon.
“Kami menilai pihak yayasan keberatan untuk menegerikan Universitas Gajah Putih, hal ini terindikasi dari lambatnya pihak yayasan melengkapi persyaratan,” kata Mulya Budi.
Menurutnya proses penegerian UGP sudah hampir rampung hanya tinggal sertifikat tanah dengan luas 35 hektar, namun hal ini tidak diurus oleh pihak yayasan.
“Saat ini untuk menegrikan UGP hanya tinggal sertifikat tanah seluas 35 hektar,” Budi menimpali.
Sementara tanah UGP sudah ada seluas 60 hektar di kampung Terang Engon Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah, tinggal membuat sertifikat saja di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Aceh Tengah dengan melampirkan surat jual beli ataupun surat hibah, sedangkan untuk dana sudah di anggarkan melalui APBK Aceh Tengah tahun 2014 dan Tahun 2015 sebesar 1,2 miliar.
“Namun hingga saat ini pihak yayasan Gajah Putih tidak pernah mengurus sertifikat tanah tersebut,” Budi menyesalkan.
Mulya Budi sebagai perwakilan mahasiswa berharap pihak yayasan tidak memperlambat proses penegrian UGP, karena ini untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat Aceh Tengah.
“Kami berharap yayasan segera mengurus dan melengkapi persyaratan penegrian untuk kemajuan pendidikan dan kemaslahatan masyarakat,” demikian Mulya Budi.
Hingga berita ini diterbitkan media online LintasGayo.co belum dapat mengkonfirmasi pihak terkait.
(Feri Yanto)







