Redelong-Lintasgayo.co : Sebanyak 25 Kelompok tani (Koptan) kopi perwakilan dari sembilan kecamatan di Bener Meriah, terima bantuan Huller, Pulper dan alat pengukur Kadar Air Kopi dari pemerintah pusat melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah.t
Bantuan yang diserahkan kepada 25 Kelompok tani kopi tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani dan Wakil Bupati Rusli M Saleh diikuti segenap unsur Forkopimda, Kadis Hutbun Ahmad Ready, SP, pada acara penutupan pacuan kuda tradisional dilapangan Sengeda mengasosiasikan puluhan ribu pasang mata termasuk Bupati Aceh Tengah dan Gayo Blues, dimana mereka berkunjung dan menonton babak final tersebut, Minggu (10/1/2016) lalu.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Bener Meriah mengucapkan terimakasih kepada Kementrian pertanian Dirjen.peningkatan produksi dan Produktifitas Tanaman Rempah dan penyegar RI yang telah menyahuti keluhan masyarakat terkait budi daya kopi khususnya di daerah lumbung kopi terluas di Asia Tenggara ini.
Ruslan mengharapkan kepada penerima manfaat program tersebut untuk mempergunakan bantuan dengan sebaik – baiknya sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya jual dan pendapatan petani kopi sendiri, pinta Ruslan.
Dihadapan masyarakat dan segenap pejabat tinggi pratama Bener Meriah, Bupati juga mengapresiasi kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang telah menyakinkan pihak atasan sehingga program ini terkuburkan ke Bener Meriah.
Sementara Kepala Dinas Kehutunan dan Perkebunan Bener Meriah Ahmad Ready, SP dalam laporannya menyebutkan kopi Arabika di dataran tinggi Gayo merupakan prudak unggulan Bener Meriah yang memiliki nilai strategis sebagai sumber pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber PAD.
Saat ini, produk kopi Gayo yang diproduksi rakyat tersebut mengalami penurunan hal ini akan berdampak negatif bagi pendapatan petani dan perekonomian daerah.
Disebutkan Ready, saat ini rata rata produksi kopi 730 kg perhetar setiap tahunnya, sementara potensi produksi dapat mencapai 1500 kg/ha /tahun. Kondisi tersebut memerlukan perhatian serius dan optimal dari pemegang kebijakan di negeri ini.
Karenanya, Pemerintah Daerah via Dishutbun Bener Meriah telah melaksanakan program peningkatan produksi dan produktifitas tanaman rempah dan penyegar melalui kegiatan usaha intensifikasi tanaman kopi dan sosialisasi kualitas kontrol dalam pengendalian mutu kopi.
Lebih lanjut disebutkannya, pemerintah bersumber dana APBN Murni dan APBN-Perubahan tahun 2015 , melalui Dinas hutbun Bener Meriah telah menyalurkan bantuan kepada 106 Kelompok tani, berupa 1.420 ton pupuk organik, 2.650 buah gunting pangkas kopi dan 65.500 buah Atractan.
Sementara di APBN Perubahan tahun 2015, program intensifikasi tanaman kopi kembali dikucurkan kepada 623 Kelompok tani berupa 200.000 botol, pupuk organik cair, 200.000 botol pembenqh tanah, 450.000 paket Atractan, 2.500,000 tablet tricoderma, 10.000. Knapsack Sprayer, 25.000 gunting pangkas dan 25.000 gergaji pangkas kopi, semua ini telah kita salurkan ke sasaran penerima manfaat, katanya.
Selain itu, ungkap Kadis Hutbun tersebut pihaknya telah melakukan pembinaan dan pelatihan pertumbuhan atau pembibitan kepada 64 Kelompok tani, 36 orang dilatih penguatan kelembagaan dan 180 orang masing pelatihan strategis pengembangan kelembagaan serta manajemen kemitraan Budi Daya.
Program intensifikasi maupun gugus kendali mutu kopi tersebut diperuntukan pada 27.050 Petani kopi yang tersebar di sembilan kecamatan pada wilayah central kopi di Bener Meriah.
Kita berharap melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementrian Pertanian RI kita jemput yang tertinggal, mengumpulkan yang terserak, untuk kemakmuran dan kesejahteraan petani kopi di kabupaten Bener Meriah ini, tutup Ahmad Ready.(Man)