17 Kampung Binaan P2KKP Aceh Tengah Ikut Penyuluhan KDRT dan Berkebutuhan Khusus

oleh

Takengon-LintasGayo.co : Sebanyak 170 orang dari 17 Kampung Binaan Program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman mengikuti pelatihan dan penyuluhan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Berkebutuhan Khusus (Dissabilitas).

Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, Selasa-Rabu, 22-23 Desember 2015 di Bale Pendari, Takengon, Aceh Tengah. Demikian disampaikan, Ketua Panitia Pelaksana, Zuhaili.

Disampaikan, ada empat orang narasumber yang menyampaikan materi pada kegiatan tersebut.

“Bapak Drs. H. Munir Muhammad, SH, M.Ag dari Mahkamah Syari’ah Aceh Tengah, Hulwani, S.Ag dari Kemenag Aceh Tengah, IPDA Sumiatun, Kanit IDIK IV/PPA Sat Reskrim Polres Aceh Tengah dan Hirma Astuti dari LBH Apik yang menjadi pemakalah dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Disampaikan, kegiatan ini diselenggarakan karena dalam program P2KKPAceh Tengah ada kegiatan sosial. “Beberapa kegiatan sosial sudah kita laksanakan, dan kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir di tahun 2015 yang kita selenggarakan,” kata Zuhaili, yang menyampaikan sambutannya mewakili Askot Mandiri P2KKP Aceh Tengah, Humeara Mukhlis yang berhalangan hadir.

Adanya pertanyaan dari beberapa BKM tentang kegiatan penyuluhan ini, Zuhaili menjawab, bahwa pihaknya menyelenggarakan kegiatan ini bukan semata-mata mencari kasus KDRT dan keluarga Dissabilitas.

“Kegiatan ini tujuannya semata-mata hanya untuk memberitahukan, kepada anggota BKM dari P2KKP yang tersebar di 17 Kampung di wilayah Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, bahwa kasus dalam rumah tangga bisa diselesaikan di tingkat Kampung saja, tanpa harus langsung menuju Mahkamah Syari’ah,” ujarnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) P2KKP Aceh Tengah, Khaidir, ST, MT mengatakan kekerasan dalam rumah tangga akhir-akhir ini di Kabupaten Aceh Tengah dinilainya terus meningkat.

“Inilah menjadi salah satu pemicu munculnya angka perceraian di Kabupaten Aceh Tengah. Oleh sebabnya, program ini kami rasa penting, perlu penyuluhan secara terus-menurus kepada masyarakat, agar mereka paham bahwa kekerasan tersebut dapat merugikan dirinya sendiri dan keluarganya,” kata Khairdir.

(Wein Mutuah)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.