Gayo Linge-LintasGayo.co : Sejak melakukan penambangan emas di kawasan Bur Geruguh, Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah setahun ini, perekonomian warga setempat meningkat. Demikian disampaikan Sekretaris Kampung Lumut, Rasyidin, Minggu 8 Nopember 2015.
Dikatakan, saat ini ada 50 pengusaha tambang rakyat beroperasi di kawasan yang hanya terletak 2 KM dari Jalan Takengon-Blangkejeren itu. Lebih dari 90 persennya, dimiliki oleh warga setempat, sisanya dari pesisir Aceh.

Dalam sehari, kata Rasidin lagi, satu penambang bisa menghasilkan emas seberat 4 hingga 8 gram dengan kadar 55-72 persen. “Paling rendah dijual seharga 250 ribu Rupiah untuk kualitas emas berkadar 55 persen. Harga naik sebesar 5 Ribu Rupiah, untuk 1 persen,” terang Rasyidin.
Melihat potensi perekonomian yang menghasilkan emas ratusan gram perhari tersebut, banyak warga Lumut yang tergiur berbisnis logam mulia tersebut. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil, yang kemudian mengumpulkan modal untuk penambangan.

“Jadi mereka yang bekerja sendiri, mereka juga pemilik modal walau dilakukan secara patungan. Pembagian hasil disepakati bersama. Alhamdulillah sejak melakukan penambangan ini dengan mandiri, perekonomian warga Lumut meningkat,” tutur Rasyidin.
Dalam satu lokasi penambangan, imbuhnya, setidaknya ada 5 orang yang dijadikan sebagai pekerja. Mereka sekaligus menjadi pemilik modal dan pekerja. Ada 50 camp penambang disini, dikalikan 5 orang saja sudah 250 orang yang bekerja, lebih dari 90 persennya adalah warga Lumut,” demikian Sekdes Lumut, Rasidyin.
Terpisah, salah seorang pedagang pengumpul emas di lokasi tersebut, Ifan menyatakan jika dirinya membeli emas dari para pendulang rat-rata 20 Gram perharinya. “Pembelian saya rata-rata cuma 20 gram perharinya dengan harga bervariasi sesuai kadar emas yang diantar kesini,” ungkap Ifan.
(Wein Mutuah, Kh)