Laporan Susi Susanti (Blangkejeren)
SEORANG Polisi Hutan (Polhut) di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah V Kabupaten Gayo Lues, Wahyudi mengaku pernah menemukan jejak kaki Manti di daerah Hutan Kapi tepatnya di daerah Utung Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues.
Wahyudi mengisahkan, saat menemukan jejak kaki Manti, ia bersama temannya sesama Polhut termasuk salah seorang warga setempat sedang melakukan kegiatan patroli hutan. Jejak kaki manusia kecil itu berdampingan dengan jejak kaki gajah.
Saat jejak itu diperhatikan, kata Wahyudi, mereka heran, apa mungkin seorang anak kecil bisa sampai ke hutan sejauh ini? Lalu salah seorang teman Wahyudi menyebutkan bahwa jejak itu adalah jejak Manti dengan posisi jejak kaki yang terbalik.
Menurut Wahyudi, rekan Polhut lainnya yang bertugas di Pining, malah menyatakan pernah berpapasan dengan Manti. Dia yakin sosok Manti di hutan tersebut bisa direkam kamera jebakan atau perangkap kamera atau kamera trap yang merupakan kamera jarak jauh diaktifkan yang dilengkapi dengan sensor gerak atau sensor inframerah, atau menggunakan sinar sebagai pemicu.
Dari cerita mulut ke mulut, masyarakat mempercayai bahwa Manti adalah salah satu makhluk yang menjaga hutan, mempunyai sifat pemalu dan seperti halnya manusia mempunyai keturunan juga.
Menurut cerita yang berkembang, Manti hidup layaknya seperti manusia, mencari makan dengan cara Nyekot (menangkap ikan.red) dan berburu binatang, serta biasanya tinggal di goa-goa di tengah hutan belantara.[]