Kuala Lumpur-LintasGayo.co: Bupati Gayo Lues Ibnu Hasjim sungguh tidak menduga kalau materi Saman Gayo yang akan disampaikan pada workshop Gerak Bumi Yayasan Pusaka di Auditorium Jabatan Kebudayaan dan Kesenian Negara (JKKN) Kuala Lumpur, Minggu siang, hanya dikuti oleh seorang wartawan fotografer International, ademisi Seni, dan Dr Noeleen Heyzer, Former Under-Secretary General of The United Nation.
“Dimana saya bicara,” tanya Ibnu Hasim kepada panitia dan Direktur dan pendiri Yayasan Geutanyoe Lillianne Fan.
“Silakan Bapak hanya bicara pada mereka,” Lillian menunjuk beberapa audien yang hadir di Auditorium.
Setting itu, rupanya memang disengaja tidak menghadirkan massa banyak layaknya workshop yang dilakukan di Indonesia.
“Mereka yang hadir fokus untuk keperluan pengajaran dan wartawan fotografer yang akan menyebarkan foto Saman ke Media-media International. Jadi memerlukan performance dan penjelasannya,” jelas Lillianne Fan.
Ibnu dalam materinya mengatakan Saman Gayo merupakan kesenian tradisional yang memiliki karakter dan filosofis sangat kuat untuk mempersatukan.
“Saman kesenian yang menyatuka, dia punya sejarah dan lkatarbelakang tidak sama dengan kesenian dibelahan dunia manapun,” jelas Ibnu Hasjim.
Disitu Ibnu Juga memainkan beberapa gerak saman bersama pemain saman yang hadir, dalam permaianan saman tersebut Ibnu mendapat pujian luar biasa.
“Ini pimpinan jenius, luar biasa untuk seorang kepala daerah juga luar biasa seorang pemimpin yang sangta mencintai kebudayaannya,” puji Dr Noeleen Heyzer yang datang khusus dari Bangkok untuk menyaksikan Saman Gayo di Malaysia.
Sementara itu, malam ini pukul 08:30 WIB Saman Gayo akan tampil di pentas Hentak Bumi Yayasan Pusaka di Pelataran Medan Pasa, Kawasan Pasar Seni, Kuala Lumpur. Selain Saman Gayo juga tampil Rebana Ubi, Debus, Urumi dan Zikir. (tarina)
