Selesaikan dengan Cara

oleh

Oleh. Drs. Jamhuri Ungel, MA[*]

jamhuriPERBEDAAN pendapat dalam segala aspek kehidupan tidak bisa dihindarkan, baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan ataupun dalam kehidupan keberagamaan. Perbedaan dalam kedua hal ini dapat membawa manusia menuju kepada kehidupan yang sempurna, karena kalau tidak ada perbedaan maka semangat kompetisi tidak pernah muncul, dan kalau semangat kompetisi tidak ada maka tidak akan pernah ada perubahan dalam kehidupan.

Nabi dalam hadisnya menyebutkan “Al-Ikhtilafu Ummati Rahmah” artinya “perbedaan pendapat dikalangan umatku rahmat”

Hadis ini memberi pemahaman kepada kita kalau perbedaan pendapat itu bermanfaat bagi manusia yang disebut dengan rahmat, secara qudrati juga manusia diciptakan Allah berbeda dan mempunyai potensi yang tidak mungkin sama. Namun sekarang tergantung kepada kemampuan manusia itu dalam memahami dan menyikapi perbedaan yang ada. Dalam menyikapi perbedaan juga manusia berbeda, ada yang menganggap bahwa perbedaan itu salah dan yang benar adalah tidak berbeda, ada juga yang menganggap bahwa perbedaannya dengan orang lain membuktikan bahwa dirinya adalah benar dan orang lain salah.

Sehingga bisa kita katakan bahwa pengakuan terhadap adanya perbedaan sangat ditentukan oleh kemampaun yang dimiliki seseorang, demikian juga dengan hal-hal yang diperbedakan tersebut. Sebagian orang mengatakan kalau perbedaan dalam hal dunia diperbolehkan sedang perbedaan dalam hal agama tidak dibolehkan, masing-masing mereka menggunakan alasan mulai dari yang bersumber kepada al-Qur’an dan hadis maupun berlandaskan pendapat ulama dan pikirang mereka.

Dalam bidang agama seperti kita alami di Aceh pada saat sekarang ini, banyak orang berpendapat bahwa kebenaran hanyalah dimiliki oleh aliran yang mereka anut sedangkan aliran yang dianut oleh orang lain salah, tetapi ketika kita tanya apa alasan mereka mengatakan aliran yang mereka anut adalah benar mereka tidak mengetahui alasannya karena mereka hanya diajarka bahwa kebenaran itu sat sedang selain dari kebenaran yang satu adalah salah. Di dalam pikiran mereka tidak ada yang namya kebenaran yang ganda, yang berarti ketika kita benar besar kemungkinan orang lain juga benar, atau ketika kta salah boleh jadi juga orang lain tidak benar.

Solusi untuk menyelesaikan masalah dalam menyikapi semua perbedaan adalah dengan cara memberi tahu kepada semua orang bagaimana cara seseorang sehingga ia mengatakan bahwa keberan itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah. Dan juga keberaran itu tidak harus tunggal, sehingga ketika pendapat kita benar bisa jadi pendapat orang lain juga benar dan ketika pendapat kita salah boleh jadi pendapat orang lain juga salah. Dan bisa juga pendapat kita salah dan pendapat orang lain benar atau juga sebaliknya pendapat orang lain salah pendapat kita yang benar. Karena kebenaan dan salahnya sebuah pendapat sangat ditentukan oleh cara bagaimana menemukan kebenaran dan bagaimana juga mengatakan bahwa kalau cara mereka yang menemukan kebenaran itu salah sehingga mereka mau mengakui kesalahan dari pendapat mereka.



[*] Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.