dr. Jawahir Syahputra
AWAL Ramadhan adalah suatu bulan dimana berbagai pergeseran kebiasaan bagi sebagian orang adalah bentuk pembenahan diri tentunya ke arah yang lebih baik, sehingga hal tersebut tidak terlepas dari pergeseran kebiasan sehari-hari, salah satu contoh dari sisi mengkonsumi makanan yang awalnya tiga kali dalam sehari dan selanjutnya bagi kalangan-kalangan tertentu terasa tidak sempurna jika tidak dihiasi dengan memproduksi asap dari sebatang rokok.
Kebiasaan merokok adalah suatu hal yang sudah umum terlihat, berbagai efekpun sangat menentukan ketika tidak menghisap rokok, sebut saja dalam hal konsentrasipun kerap kali menjadi indikator bagi sebagian pekerja, tanpa rokok pekerja tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dan tidak akan sempurna, sebegitu pentingnya sudah peran dari hisapan pembakaran yang menghasilkan asap tersebut.
Ketika penulis melirik dari sisi kesehatan, maka efek yang ditimbulkanpun menjadi sangat bertolak belakang dengan faktor kesehatan, terutama penyakit jantung yang tidak jarang persentasenya meningkat di bumi Gayo hari ini, yang kerap kita mendengar tiba-tiba harus dibawa segera ke rumah sakit ataupun meninggal akibat serangan jantung yang terjadi hanya dengan hitungan detik atau menit.
Terbukti dari berbagai penelitianpun menyatakan bahwa berpuasa membantu meningkatkan kadar kolestrol baik/high-density lipoprotein cholesterol (HDL), dan menurun kadar kolestrol jahat/Low-density lipoprotein cholesterol (LDL) dan triglisesida, kedua komponen tersebut merupakan dua faktor risiko utama pemicu penyakit jantung, jelas dapat mengurangi risiko serangan jantung.
Dengan masuknya bulan Ramadhan ini, berbagai hikmah yang dikandungannya menjadi sangat bermanfaat bagi kita, disamping ibadah yang kita jalankan serta memiliki manfaat yang luar biasa dalam proses fisiologis tubuh yang berpangaruh terhadap kesehatan.
Gayo umumnya adalah negeri yang bersuhu dingin, yang ketika dirasakan pada pagi hari hempasan embunpun terkadang sangat menyegarkan dan jika dirasakan dari ketinggian sungguh melegakan bukan karena proses pembakaran sebatang rokok yang terus-menerus di produksi oleh pabrik manusia yang berakibat buruk. Tapi hempasan embun pagi yang diproduksi alam tetap menjadi surga di bumi Gayo Antara.[]