Banda Aceh-LintasGayo.co: Ada yang menarik pada pandangan akhir fraksi Partai Aceh (PA) yang disampaikan Ketua Fraksi Kautsar saat menutup laporannya. Kautsar membacakan sebuah syair terkait politik, hanya tidak biasa, karena syair itu berbahasa Gayo yang dikarang penyair tiga Zaman To’et berjudul “Urang Uten”.
“Lipe urum katak nge mengikot janyi, Katak Berlaillah wan tunah kemili, Anak ni pedeh nge bala bili, Tunah Nakang cungkah cangkih, Sana si boboh udang bongkok kin tengku Kali, anak ni tikus musesepit,” ujar Kautsar yang diikuti tawa peserta Sidang.
“Saya latihan membacakan syair itu,”kata Kautsar Sabtu 31 Januari 2015 di Banda Aceh.
Ditanya dimana dia mengenal Syair berbahasa Gayo itu,Kautsar mengatakan dia pernah mendengar lagu tersebut, juga menanyakan maknanya kepada rekan asal Gayo Adam Mukhlis.”Saya menarik mendengar lagu itu, dan saya juga kagum sama Ceh To’et,” Ucap kautsar.
“Syair itu memang ditujukan untuk pemimpin dan petinggi negeri,” kata penyanyi Gayo SA ketika dihubungi LintasGayo.co di Jakarta, Sabtu 31 Januari 2015 terkait syair tersebut.
Dijelaskan Kandar bila udang bungkuk dijadikan pemimpin, maka rakyatnya disebut anak tikus. Makna itu lebih bagaimana memilih pemimpin untuk kemakmuran rakyat,” jelas Kandar SA. (tarina)