
Blangkejeren-LintasGayo.co : Demam batu giok dan batu mulia tidak hanya santer dibicarakan di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Nagan Raya, Lhokseumawe, Banda Aceh dan kota-kota lainnya di Aceh. Di Gayo Lues, soal batu ini juga sudah jadi omongan sejak beberapa bulan lalu, bahkan sudah mempunyai komunitas yang beranggotakan para pecinta dan pengrajin batu Akik mulia di daerah tersebut.
“Kita di Negeri Seribu Bukit ini telah membentuk asosiasi, namanya Gayo Leuser Gemstons pada 30 November 2014 lalu,” kata H. Hasan Basri, ketua asosiasi tersebut kepada LintasGayo.co, Rabu 24 Desember 2014.
Tujuan pembentukan komunitas ini, kata sosok yang akrab disapa H. Cut ini, adalah untuk wadah saling bersilaturrahmi dan saling tukar informasi sesama pecinta dan pengrajin batu mulia di kabupaten tersebut.

Selain itu, kata H. Cut, untuk lebih mengenalkan potensi Gayo Lues dengan batu-batu mulia yang ada di daerah tersebut seperti di Putri Betung, Pantan Cuaca, Terangun dan daerah lainnya.
‘Ada beberapa jenis batu akik dan mulia ada di Gayo Lues, diantaranya Cempaka dan Giok Sabun serta Giok dengan warna pink,” ungkap H. Cut.
Kegiatan Gayo Leuser Gemstons, menurut H. Cut bukan hanya kumpul-kumpul saja, namun akan berupaya mengembangkan industri kecil pengolahan batu hingga lebih menguntungkan pencari dan pengrajinnya.
“Rencananya, Gayo Leuser Gemstons akan membentuk Koperasi guna lebih memaksimalkan pemasaran hasil pengrajin batu Akik Gayo Lues,” kata H. Cut.
Selain itu, dirinya juga sangat berterimakasih kepada pekerja media yang telah sangat berperan dalam menginformasikan keberadaan batu di Tanoh Gayo, termasuk di Gayo Lues.
“Peran media sangat besar dalam promosi potensi batu dari daerah kita,” ujar. H. Cut yang menyatakan anggota asosiasi yang dipimpinnya hanya sekitar 20 orang. (Khalis)