
Blangkejeren-LintasGayo.co : Penangkapan pihak Polres Pakpak Barat terhadap warga yang membawa bongkahan Batu Giok dari Nagan Raya banyak menuai sorotan, salahsatunya dari Ketua DPRK Gayo Lues. “Menjual batu giok lebih baik dari pada mencuri barang yang bukan milik sendiri,” Demikian kata Ketua DPRK Gayo Lues H.Ali Husin kepada LintasGayo.co, Kamis 18 Desember 2014.
“Saat ini kebanyakan warga di pedalaman Aceh sedang gencar-gencarnya mencari batu Giok untuk dijual kepasaran, tentu saja mencari batu Giok dari sungai lebih baik dari pada mencuri hewan ternak,” kata dia membandingkan kasus curi ternak yang baru-baru ini terungkap di daerah tersebut.
Dia dengan tegas sangat menyesalkan penangkapan pembawa batu Giok seperti yang diberitakan LintasGayo.co beberapa hari lalu.
“Kita tidak setuju kalau penjual batu giok di tangkap oleh Polisi, soalnya itu kan hasil alam untuk dijadikan perhiasan, kalau mau ditangkap yang lain saja, masih banyak kriminal-kriminal yang perlu ditangani hokum,” katanya.
Pun begitu, kata Ketua DPRK Gayo Lues ini, ada kecualinya, kalau memang pencari batu Giok merusak lingkungan dan alam, itu harus dimasukan kedalam jeruji besi, tetapi jika hanya sekedar mengoleksi tanpa membawa banyak, itu tidak perlu ditahan.
“Saat ini di Gayo Lues sudah ada upaya komunitas pencinta batu Giok, otomatis ada kewajiban yang harus dibayar kepada daerah, dan daerah sama sekali tidak dirugikan, izin komunitas akan dipungut biaya,” jelasnya.
Ali Husin sangat mendukung perkembangan batu Giok di daerah Aceh yang sudah terkenal hingga ke manca negara, tak jarang, rekan-rekan Ketua DPRK tersebut ikut memesan batu Giok dari dataran tinggi Gayo. (Anuar Syahadat)