
Tingginya animo masyarakat terhadap batu mulia akhir-akhir ini membuat minat salah seorang putra Gayo di Bandung membuka usaha pengrajin sekaligus pedagang batu mulia.
Tak tangung-tanggung guna mempromosikan batu mulia jenis Giok Gayo, Tahmid Ibrahim Cibro atau biasa disapa Atiek Cibro dalam beberapa waktu terakhir membuka usaha pengrajin dan pedagang batu mulia di Kota Kembang Bandung.
Usaha yang mulai dirintisnya tersebut bernama Green Gravity Gamestone yang beralamat di Jalan Suka Bumi Dalam, No. 303 RT 02/RW 10 Kacapiring Bandung kini menyediakan beberapa jenis batu mulia baik lokal maupun luar negeri.
Dikatakan Atiek Cibro saat dihubungi LintasGayo.co, Senin 1 Desember 2014 mengatakan prospek batu mulia di Kota Bandung cukup menjanjikan, terlebih saat ini penggemar batu mulia di Indonesia sedang hangat-hangatnya.
“Atas dasar itulah saya membuka usaha ini di Kota Bandung,” ucapnya.
Dikatakan lagi, saat ini jenis batu yang dijual di Green Gravity Gamestone miliknya juga menyediakan batu yang berasal dari tanah kelahirannya yakni Gayo Kabupaten Aceh Tengah.
“Beberapa jenis giok Gayo juga sudah ada saya sediakan disini, selain untuk penghasilan juga bertujuan memperkenalkan Giok Gayo agar lebih dikenal lagi, karena dari segi kualitas batu mulia asal Gayo ini juga tak kalah dari batu-batu dari daerah lain,” ujar Atiek Cibro.
Meski telah menjual batu asal Gayo, Atiek Cibro mengaku cukup sulit mendatangkan batu-batu tersebut dari Takengon, selain harga bahan baku yang terlalu mahal di Takengon dirinya juga kekurangan modal untuk membeli batu-batu super asal Gayo.
“Modal masih terbatas, dari segi harga bahan baku juga cukup mahal,” katanya.
Guna mengantisipasi hal tersebut, dirinya membuka diri bagi pedagang batu mulia di Tanoh Gyo untuk bisa bekerjasama dengannya, mengingat prospek yang cukup menjanjikan di Bandung untuk menjual batu-batu tersebut lebih tinggi.
“Batu mulia bisa bernilai tinggi jika diolah dengan baik, jika bahan baku dijual terlalu mahal, maka pembeli dari luar kota Takengon bisa-bisa enggan membelinya, dan saya berharap ada pedagang batu di Gayo yang mau diajak kerjasama, karena pengolahan batu mulia disini cukup bagus dan jika hasilnya bagus maka nilai jualnya bisa lebih tinggi, keuntungan bisa dibicarakan atau dibuat perjanjian,” ungkapnya.
Selama beberapa waktu ini membuka usaha tersebut, Atiek Cibro mengatakan penghasilannya lumayan, ditambah dengan pekerja pengrajin yang didatangkan dari kota Bandung sendiri yang juga telah berpengalaman.
“Intinya saya ingin Giok Gayo lebih dikenal lagi sebagai batu berkualitas di Indonesia atau bahkan didunia,” demikian Atiek Cibro.
(Darmawan Masri)