Takengon-LintasGayo.co : LPP RRI Takengon mengadakan kegiatan Peringatan Disabilitas Internasional dipusatkan di Kantor Dinsosnakertrans Aceh Tengah Jalan Paya Tumpi Kebayakan Takengon. Kegiatan tersebut bermaksud untuk memberdayakan masyarakat, terutama kaum dishabilitas yang merupakan salah satu visi RRI sebagai pembangun karakter bangsa, demikian disampaikan Kepsta LPP RRI Takengon, Muslim dalam rilisnya yang diterima LintasGayo.co, Minggu 30 Nopember 2014,
Dijelaskan peringatan hari dishabilitas dilaksanakan serentak oleh RRI diseluruh Indonesia dan merupakan yang ke empat kalinya, sementara untuk LPP RRI Takengon acara tersebut adalah yang pertama sekali dilaksanakan
“Kegiatan diikuti sebanyak 40 anak penyandang dishabilitas dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kebayakan, dengan agenda kegiatan senam SKJ dan jalan santai dengan mengambil rute depan kantor dinsosnaker kemudian menuju simpang Pinanagn dan kembali ke halaman kantor,” kata Muslim.
Dilanjutkan, acara tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat kaum dishabilitas dan mengembangkan bakatnya seperti layaknya masyarakat pada umumnya. “Salah satu makna yang dapat diambil adalah kita harus lebih bersyukur terhadap apa yang telah ada dan lebih peduli terhadap sesama manusia sebagai ciptaan Allah YME. Hari Penyandang Disabilitas Internasional setiap tahun diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak fundamental para penyandang disabilitas dan integrasi para penyandang disabilitas di dalam setiap aspek kehidupan, seperti aspek social, politik, ekonomi dan status budaya masyarakat,” ujar Muslim dalam Sambutannya
Pada kesempatan itu kepala stasiun LPP RRI Takengon tersebut juga memberikan semangat kepada para kaum penyandang dishabilitas untuk dapat mengembangkan potensi diri sesuia dengan bakat masing-masing agar dapat berkiprah dan terlibat dalam membangun bangsa dan negara
Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Aceh Tengah Beri Apresiasi.
Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Aceh Tengah, Subhan Sahara, S.Sos memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kegiatan ini benar- benar menjadi momentum sebagaiman tema dari peringatan dishabilitas internasional yaitu meningkatan kesadaran berbagai pihak terhadap pemenuhan hak-hak penyandang dishabilitas sebagai warga negara menuju kepada kesetaraan/ kesejahteraan dengan masyarakat umum lainnya,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut ia sangat berharap kedepan adanya tindakan –tidakan seperti memberikan pelatihan secara berkelanjutan kepada para penyandang dishabilitas, agar mereka dapat mandiri dan mengurangi ketergantungan kepada orang lain.
Ditambahkan lagi, Dinas yang dipimpinnya tersebut juga telah melakukan pelatihan kepada para penyadang dishabiitas tersebut, dan pada tahun 2015 juga telah dianggarkan untuk peatihan yang disesuaikan dengan kondisi fisik para kaum dishabilitas itu.
“Jika pelatihan tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan rutin ia meyakini bahwa suatu saat mereka dapat hidup secara mandiri,” simpulnya.
(Ril | DM)
