
Blangkejeren-LintasGayo.co : Masyarakat Desa Sekuelen Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues terpaksa memanen padinya di musim penghujan, meskipun mendapat kesulitan saat memanen, mengangkut dan proses perontokan, warga setempat tetap harus melakukan hal tersebut mengingat sudah masanya padi untuk dipanen.
Amut salah satu warga Sekuelen Selasa (7/10/2014) mengatakan, padi yang sudah kuning harus segera dipanen, jika tidak, biji padi akan jatuh dan tidak bisa lagi di ambil, biasanya, proses pemanenan akan dilakukan warga jika padi sudah mencapai umur yang maksimal.
“Memang kami mengalami kesulitan saat panen turun hujan, tapi tidak apa-apa, kalau tunggu hujan berhenti, takutnya semua buah sudah jatuh tentu saja hasilnya juga akan berkurang,” katanya.
Proses pemanenan padi dimusim penghujan dengan musim kemarau ada perbedaan, biansanya pada musim penghujan dikerahkan banyak orang untuk melakukan poroses pemanenan dan pindah ke pemilik berikutnya jika cepat selesai.
“Kalau musim kemarau, panennya bisa sedikit santai, tidak perlu terlalu banyak orang saat memotong padi, mengankat dan melakukan perontokan, cukup beberapa orang saja dan biaya pemanenan juga lebih irit, kalau musim penghujan biaya pemanenan bisa mencapai dua kali lipat dari musim kemarau,” ungkap Amut.
Dengan demikian, lanjut Amut setiap petani harus menjemur hasil panennya kembali, jika padi disimpan dalam keadaan basah maka akan tumbuh, sehingga mau tak mau masyarakat harus menjemur kembali setelah memanen.
(Anuar Syahadat)