Takengon-LintasGayo.co : Masyarakat dari dua kemukiman di Kecamatan Linge, Kemukiman Wih Dusun dan Kemukiman Singah Mata menginginkan wilayah mereka dimekarkan dari Kecamatan Linge yang beribukota di Isaq.
Dasar keinginan mereka karena selama ini wilayah mereka berjauhan dengan ibukota Kecamatan serta dari ibukota Kabupaten Aceh Tengah, Takengon.
“Kemukiman kami jauh, ke Isaq 65 kilometer dan ke Takengon hampir 100 kilometer. Belum persoalan kondisi jalan rusak yang tidak pernah tuntas sejak negeri ini merdeka,” ujar Mukim Wih Dusun, M. Bakri di Simpang Linge, Minggu 14 September 2014.
Akibat kondisi ini, kata dia, rentang kendali pemerintahan sangat sulit, belum lagi urusan lain, khususnya perekonomian masyarakat yang terpuruk.
“Harga barang kebutuhan sehari-hari yang masuk ke daerah kami naik, sementara hasil pertanian yang dikeluarkan dibeli dengan harga rendah oleh pedagang pengumpul yang biasanya juga berprofesi sebagai penjual ikan ke daerah kami,” keluh M. Bakri.
Keinginan pemekaran itu, lanjutnya sudah mereka sepakati bersama oleh kampung-kampung di wilayah kedua kemukiman itu saat pertemuan di Menasah Ketapang beberapa bulan lalu dan panitianya sudah terbentuk.
Terkait nama kecamatan yang akan dimekarkan diutarakan Kepala Kampung Owaq, Abdul Mutahlib. “Kami mengusulkan nama Asal Linge untuk kecamatan kami,” ujar Abdul Mutahlib didampingi Sekretarisnya, Zulkarnain.
Pemekaran ini sudah sangat mendesak, dan sudah diketahui pimpinan daerah. “Status kawasan ini juga sudah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai Kota Terpadu Mandiri pada tahun 2009 lalu,” tandas Sekretaris panitia pemekaran, Zulkarnain.
Adapun kampung-kampung yang masuk dalam wilayah usulan pemekaran itu diantaranya Owak, Penarun, Umang, Simpang Linge, Blang Lane, Lumut, Jamur Mesin, Jamat, Linge, Reje Payung, Delung Sekinel dan Kute Reje.
Terhadap gagasan pemekaran Kabupaten Aceh Tengah dengan membentuk Kota Administratif (Kotif) Takengon, mereka sangat mendukung karena sangat sinergi dengan keinginan mereka. “Kami sangat setuju atas gagasan tersebut,” kata M. Bakri diamini sejumlah warga lainnya saat ditemui di Simpang Linge. (GM)
