
Jakarta–LintasGayo.co : Kakao permentasi harganya lebih tinggi dari yang tidak di permentasi, harus ada komitment yang kuat dari private sektor. Demikian dikatakan H. Hasanuddin Darjo Ketua Forum Kakao Aceh dalam pertemuan di Jakarta, kamis 14 Agustus 2014.
Permentasi kakao menjadi salah satu fokus subtansi presentasi ketua Forum Kakao Aceh pada acara workshop pengembangan kemitraan coklat dan kakao Indonesia yang di gelar di kantor bidang perekonomian RI.
Pertemuan ini dihadiri Deputi Bidang Koordinasi paPgan dan Sumberdaya Hayati Kemenko bidang Perekonomian.
Penurunan produksi kakao di Aceh saat ini adalah akibat kekeringan, penyakit dan hama juga menjadi bahan pembicaraan ketua FKA di pertemuan tersebut.
Oleh karena itu perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta dan NGO lainnya sangat dibutuhkan oleh petani kakao Aceh.
Pada forum tersebut Guang Chong Coco Manufacturer SDN. BHD dan PT GCB Cocoa Indonesia menyatakan akan segera datang ke Aceh dan bergerak dibidang per-kakao-an, kata Ketua Forum Kakao Aceh melalui kepala bidang informasi dan komunikasi Forum Kakao Aceh (FKA) Tarmizi A. Gani.
“Aceh masih punya peluang besar untuk di lakukan ekstensifikasi kakao karena lahan masih tersedia, iklim investasi sangat baik, pemerintah Aceh memberikan berbagai kemudahan,” sebutnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 200 orang peserta baik unsur pemerintah, swasta dan para ketua Forum Kakao se-Indonesia, antara lain ketua Forum Kakao Aceh, Sulbar, Luwuk Raya dan Kolaka. (GM)