
Takengon-LintasGayo.co : Pengusaha home industry Ragi (tape-red) Belang Gele, Zubaidah mengaku kewalahan mencari daun keladi untuk kemasan Ragi yang menjadi usaha keluarganya turun temurun.
“Suami dan anak saya setiap hari keliling Aceh Tengah dan Bener Meriah mencari daun keladi untuk kemasan Ragi yang kami produksi disetiap bulan Ramadhan,” ungkap Zubaidah, Minggu 20 Juli 2014.
Mereka telah mencoba mengganti kemasannya dengan plastik namun omzet penjualannya turun drastis. “Tak ada pilihan terpaksa kami mesti cari dimanapun ada daun keladi,” ujar Zubaidah sambil mengungkapkan dalam usahanya mempekerjakan beberapa orang.
Lebih jauh diungkapkan, Ragi produksinya terjual hingga 1000 bungkus perharinya dengan bahan baku beras merah 3 kaleng beras. Penjualan dilakukan dengan dititipkan kepada pedagang pengecer dan dijual di depan rumahnya di Belang Gele Kecamatan Bebesen Aceh Tengah.
Perbungkusnya dibandrol hanya Rp.1000,- dan pembeli datang dari berbagai pelosok Aceh Tengah dan Bener Meriah termasuk pejabat daerah.
Ragi Belang Gele memang tak asing lagi ditelinga warga Gayo Aceh Tengah karena citarasanya yang beda dengan ragi-ragi lain. Awalnya Ragi ini mulai diproduksi oleh Inen Jas dan diteruskan oleh beberapa anaknya termasuk Zubaidah Inen Kikin. (Kha A Zaghlul)