Oleh: Muhammad Nasril, Lc. MA*
Saat ini kita sedang menikmati sebuah kesempatan yang Allah berikan kepada kita yaitu bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan keutamaan yang melimpah ruah. Sampai saat ini Ramadhan menjelang fase pertengahan, artinya kita telah melalui separoh dari Ramadhan dan kita tidak tahu akankah kita bisa menikmati akhir Ramadhan tahun ini atau tidak.
Ramadhan 1345 H ini terasa berlalu begitu cepat, apalagi tahun ini ada bermacam aktifitas yang menyibukkan sebagian dari umat Islam seperti piala dunia dan juga pemilihan presiden Indonesia. Tentu sedikit banyak perhatian dan waktu terkuras untuk dua moment besar tersebut sehingga kadang lupa menikmati ibadah-ibadah di bulan Ramadhan.
Seiring berlalunya Ramadhan, mencoba untuk evaluasi ibadah dan amalan-amalan yang telah kita lakukan di bulan Tarbiyyah ini, mulai dari amalan wajib sampai amalan sunnah, tentu jawaban dari evaluasi ini ada pada masing-masing yang menjalaninya.
Ramadhan tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu sebulan 29 atau 30 hari dan setelah itu dia akan meninggalkan kita. Dari sekian banyak Ramadhan yang telah kita lalui, adakah suatu hikmah dan pelajaran yang di ambil? atau Ramadhan yang telah berlalu hanya berlalu begitu saja, hanya sebatas mengerjakan kewajiban.
Tahun ini Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk meningkatkan ibadah dan amaliah-amaliah lainnya, sehingga bisa lebih bewarna, full ibadah dalam meraih keridhaan dan ampunan Allah, berbeda dengan Ramadhan yang telah lalu. Seandainya ini Ramadhan terakhir bagi kita, kita telah meraih ampunan dan fadhilah-fadhilah yang terdapat di bulan Ramadhan.
Bermacam kesibukan duniawi pada Ramadhan kali ini, terkesan tidak ada bedanya dengan bulan bulan yang lain. Tidak ada peningkatan ibadah, tidak ada bacaan Al Qur’an dan bahkan ada yang berani tidak puasa dengan sengaja.
Lebih miris lagi, kita menyediakan waktu untuk menikmati pertandingan-pertandingan piala dunia sepak bola, kita sibuk kampanye dan melayani debat bahkan menyebar fitnah hanya untuk kemenangan pasangan yang didukung di Pilpres itu, tapi kita sering tidak siap menikmati mutiara Ramadhan, mutiara yang indah ini sering terabaikan begitu saja.
Kesibukan piala dunia dan Pilpres membuat lupa meraih kesuksesan menuju piala akhirat melalui Ramadhan. Kenapa kita rela mengorbankan Ramadhan, membiarkan berlalu lalu begitu saja?
Ramadhan sebagai bulan pendidikan yang memberikan title M.Tq (Master of Taqwa) bagi siapa yang bisa menyelesaikan pendidikan Ramadhan dengan baik, sebuah penghargaan yang hebat diberikan untuk hamba dalam waktu yang sangat singkat. Ini kesempatan untuk kita dalam meraih title tersebut, sehingga bersegeralah fokus dan bersungguh-sungguh melakukan ibadah-ibadah dan menyelami mutiara-mutiara yang ada pada Ramadhan.
Semoga Allah memeberikan kesempatan bagi kita untuk menyelesaikan Ramadhan tahun ini. Seandainya Allah berikan kesempatan itu, jangan biarkan berlalu begitu saja, nikmatilah ia, hiasi ia dengan ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah, khatamkan Al Qur’an di waktu yang tersisa, perbanyaklah shadakah, perbanyaklah doa dan raihlah ampunan Allah.
Sejenak kita bermuhasabah, sudahkah kita berpuasa dan melakukan kewajiban lainnya dengan baik penuh keimanan dan keikhlasan? Sudahkah kita membaca Al Qur’an, shadaqah, memberikan menu bukaan puasa kepada orang yang puasa dan lainnya?
Mari saudaraku menikmati sisa Ramadhan ini, dengan semaksimal mungkin, banyak saudara-saudara kita yang tdak bisa menikmati Ramadhan tahun ini, mereka telah duluan meninggalkan kita, nikmat yang Allah berikan ini jangan diingkari, sugguh sangat rugi bagi siapa yang meningalkan Ramadhan begitu saja tanpa memperoleh ampunan.
Ya Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Dan selamatkan bagi kami Ramadhan itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal kami di dalamnya).
*Penghulu KUA Nisam Aceh Utara dan pengurus Dayah Insan Qur’ani