Blangkejeren-LintasGayo.co : Semua toko pakaian di Kabupaten Gayo Lues masih terlihat sepi, keadaan ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mulai dari awal puasa hingga akhir selalu ramai dikunjunggi peminat baju lebaran.
Mukhlis salah satu pedagang, Jum’at (4/7) kepada LintasGayo.co mengatakan, memasuki hari ke-4 puasa bulan Ramadhan tidak ada satu barang daganganyapun terjual, baik saat berjualan di toko maupun ketika berjualan ke Kecamatan-kecamatan.
“Masih belum ada terjual, peminat baju lebaran masih sepi, bahkan dalam sehari mau tidak ada satu potong baju, celana maupun sandal yang terjual, bingung juga di bulan Ramadhan kali ini, sangat jauh beda dengan tahun sebelumnya,” katanya mengeluh.
Ia menduga penyebabnya adalah karena ekonomi masyarakat sedang terpuruk. Masyarakat Gayo Lues masih enggan menggunakan uang untuk berbelanja baju lebaran.
“Kita juga tau kalau sekarang hampir semua barang dari kampung harganya murah, baik itu sayur-sayuran, cabai, serta kebun jagung petani yang banyak gagal panen, sedangkan tahun lalu, harga cabai mencapai Rp 20 ribu perkilogram, petani jagung musim panen, makanya banyak barang dagangan kami yang terjual,” ucapnya.
Lebaran tahun lalu kata Mukhlis, keuntungan yang diperolehnya dari awal Puasa hingga akhir mencapai Rp. 15 juta, dan dalam sebulan itu banyak pedagang pakaian berbelanja ke Medan hingga tiga kali, tidak seperti tahun ini yang lebih banyak jumlah pedagang ketimbang pembeli. (Anuar Syahadat)