BKPP-Luh Aceh hadirkan Tarmizi Age beri motivasi pertanian Bener Meriah

oleh
Tarmizi Age saat menyampaikan materi motivasi pertanian di Redelong Bener Meriah.
Tarmizi Age saat menyampaikan materi motivasi pertanian di Redelong Bener Meriah.

Redelong-LintasGayo.co : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKPP-Luh) Aceh, Rabu (28/5/14) menggelar temu teknis tingkat Kabupaten Bener Meriah di Aula Sekretariat Daerah Bener Meriah yang dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Pamong Praja Armiya, SE, MM, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir. Rusman, Kepala BKPP Bener Meriah, Sadra,BK,SE, jajaran BKPP-Luh setempat dan ratusan petugas penyuluh yang tersebar di UPTD se-Kabupaten Bener Meriah.

Pemateri temu teknis tersebut Kepala Bappeda Aceh Prof. DR. Abubakar Karim dan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Aceh Drs. Hasanuddin Darjo, MM.

Kehadiran kedua tokoh wilayah Tengah Tenggara Aceh (Tentara) ini, memberikan motivasi bagi Pemda serta petugas penyuluh lapangan di Bener Meriah untuk meningkatkan kreatifitas serta memberikan inspirasi terhadap peserta temu teknis di daerah tersebut.

Selain kedua pejabat teras Aceh itu, turut sebagai pembicara salah satu tokoh aktivis pertanian dan peternakan Aceh Tarimizi Age yang mempresentasikan tentang kondisi petani Aceh hari ini dengan perbandingan petani di negara Denmark.

Tarmizi Age yang merantau selama 9 tahun di negara bagian Eropa ini mengisahkan perbedaan antara petani Aceh dengan petani yang didapatinya di Denmark yang yang memiliki empat musim itu.

Disebutkan Tarmizi, bahwa dalam kondisi musim yang ada di Denmark hanya ada satu musim yang tepat bagi petani di negera tersebut untuk melakukan penanaman dengan durasi hanya 3 bulan. Namun waktu yang sedikit itu ternyata memotivasi petani mereka untuk melakukan penanaman dengan hasil tanam yang diperkirakan cukup selama setahun bahkan ada yang diekspor.

Aktivis Lembaga ACDK (AC Denmark) yang kini sedang membuka beberapa usaha pertanian di Kabupaten Bireuen itu menilai bahwa kondisi iklim di Aceh sangat tidak terbatas waktu untuk melakukan penanaman, namun ironi dan realitanya dilapangan ternyata masyarakat Aceh saat ini masih menerima beras Raskin. “Sebuah fenomena yang menyedihkan,” kata Tarmizi.

Untuk itu, kata Tarmizi, perlu adanya kerja keras dalam membangun diri, negeri dan bangsa. “Kemauan kerja keras dan keyakinan akan merubah kehidupan petani, sehingga cita-cita mencapai sejahtera akan segera terwujud baik didunia maupun di akherat,” jelasnya sembari mengutarakan bahwa dirinya baru pulang dari wilayah Kemukiman Samar Kilang yang kondisi jalannya Subhanallah, rusaknya.

Sementara usai acara temu teknis tingkat Bener Meriah yang bertujuan peningkatan kapasitas kelembagaan Penyuluhan tahun 2014,  Kepala BKPP-Luh Aceh Drs. Hasanuddin Darjo, MM kepada LintasGayo.co menyebutkan kegiatan yang dibiayai dengan sumber BKPP-Luh Aceh ini diharapkan akan meningkatkan peran serta petugas penyuluh dalam meningkatkan ketahanan pangan di Aceh khususnya di Bener Meriah.

“Lembaga kita saat ini terus berupaya meningkatkan SDM penyuluh dengan berbagai upaya dan nanti pada gilirannya diharapkan dinas terkait akan memanfaatkan para penyuluh tersebut dalam rangka meningkatkan produksi,” ungkap Hasanuddin Darjo. (Man | Kha)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.