
Blangkejeren-LintasGayo.co : Menyusul kebakaran yang terjadi senin siang 12 Mei 2014 sekira pukul 14.00 Wib di desa Kota Lintang kabupaten Gayo Lues yang menghanguskan 5 rumah dan 1 rumah turut rusak Pemkab setempat segera turun tangan menangani masa panic.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jakaria,S.Hut dilokasi kejadian menyebutkan, pihaknya sedang melakukan pendataan nama pemilik rumah yang terbakar serta berapa orang per keluarga korban.
“Setelah melakukan pendataan ini, kami langsung mengupayakan dana bantuan masa panic sebesar Rp.2 juta perkeluarga. Mungkin besok pagi sudah bisa diserahkan bantunya kepada keluarga korban masing-masing,” kata Jakaria
Dikatakan Jakaria, pihaknya juga akan mendistribusikan tenda yang akan dijadikan sebagai tempat pengungsian sementara bagi keluarga korban, selain itu bantuan makanan dan minuman juga akan segera di antar ke lokasi kebakaran.
Sementara itu, Kepala Desa Kota Lintang Rahmat S Pd dilokasi kejadian merincikan, pemilik rumah yang terbakar itu adalah Amirudin dengan 11 anggota keluarga, Samsir (6 anggota keluarga), Ali (4 anggota keluarga), Abdulah(5 anggota keluarga), Ismail (6 anggota keluarga), dan Husin aman Limpah (9 anggota keluarga).
“Kejadianya sekitar pukul 14:00 WIB, api baru bisa dipadamkan sekitar setegah jam kemudian, dan hingga pukul 15.00 WIB, mobil pemadam masih melakukan pemadaman untuk memastikan padamnya api,” kata Rahmat.
Ia menerangkan, semua rumah yang terbakar itu merupakan rumah yang terbuat dari pohon pinus yang tua, sedangkan lantainya semen.
“Saya tidak tau dari mana sumber api pertama muncul, yang jelas saat saya tiba di lokasi kebakaran ini, saya melihat di rumah Samsir sudah di lalap api, beberapa saat setelah itu langsung datang pemadam kebakaran untuk memadamkan api,” jelasnya.
Akibat kejadian itu, kerugian warga di taksir mencapai Rp.500 juta lebih. Selain barang berharga banyak yang hangus, padi yang baru di panen juga ikut terbakar di dalam rumah, saat ini, sebagian warga menempati masjid setempat guna menghindari guyuran hujan deras yang sedang melanda. (Anuar Syahadat)